
PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana membuka layanan paspor hingga visa di stasiun. Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta, Farchad H. Mahfud, menjelaskan pihak perusahaan belum berkomunikasi dengan pemerintah dan kedutaan besar terkait rencana tersebut.
"Lebih baik kami sampaikan supaya nanti yang punya kepentingan dalam hal memberikan pelayanan paspor dan visa bisa mendekat ke kami. MRT siap menjadi tempat untuk pelayanan publik, supaya warga Jakarta kalau ngurus visa itu kan enggak tergopoh-gopoh gitu kan," katanya saat Forum Jurnalis MRT Jakarta, Kamis (10/7).
Farchad menuturkan, MRT Jakarta masih memiliki banyak ruang kosong untuk layanan masyarakat, terutama di stasiun-stasiun di Jakarta Selatan yang cenderung jauh dari pusat perkotaan.
"Kami akan sediakan di stasiun Haji Nawi misalnya karena itu daerah hunian penduduk. Terus stasiun Fatmawati masih ada, sebenarnya stasiun Blok A juga masih bisa, Stasiun Cipete," ungkapnya.
"Jadi di selatan karena memang semua pusat pelayanan itu kan di tengah. Nah ini kita mau taruh ke selatan supaya enggak terlalu menyulitkan buat orang-orang yang huniannya yang tinggalnya di selatan," terang Farchad.

Jumlah Penumpang Tembus 21 Juta
MRT mencatat total penumpang sepanjang Januari-Juni 2025 atau semester I 2025 mencapai 21.053.246 orang, hampir setengah dari target penumpang pada tahun ini.
Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, menargetkan total penumpang sepanjang tahun 2025 bisa mencapai 43.021.311 orang, dengan rata-rata penumpang 117.867 per hari.
"Kita punya target 117 ribu penumpang customer per hari. Jadi ini targetnya 43 ribu," ungkapnya.
Rincian penumpang MRT Jakarta setiap bulannya yakni pada Januari 2025 sebanyak 3,579,538 orang, pada Februari 2025 sebesar 3,483,799 orang, Maret 2025 mencapai 3,219,035 orang, April 205 sebanyak 3,268,690 orang, Mei 2025 sebesar 3,692,387 orang, serta Juni 2025 mencapai 3,809,797 orang.

Sementara rata-rata penumpang harian MRT Jakarta paling banyak terjadi pada bulan Juni 2025 yakni sebesar 126,993 penumpang, dan paling sedikit pada Maret 2025 sebesar 103,840 penumpang.
Menurut Tuhiyat, penumpang MRT Jakarta paling sedikit terjadi pada Maret dan April 2025 karena libur panjang Ramadan dan Idul Fitri. Sebab, mayoritas penumpang moda transportasi tersebut merupakan pekerja.
"Mengapa di posisi Maret April itu rendah? Itu karena ada libur panjang. Hampir lebih dari dua minggu libur panjangnya," ujar Tuhiyat.