PRESIDEN Prabowo Subianto menggunakan transportasi Kereta Cepat Whoosh dari Jakarta menuju Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 6 Agustus 2025 malam. Kepala Negara hendak bermalam di Bandung untuk melakukan agenda kerja pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Prabowo mulanya tiba di area Stasiun Whoosh Halim Jakarta Timur. Berdasarkan Youtube Sekretariat Presiden, Prabowo mengenakan jas cokelat dengan kemeja safari di dalamnya dan topi berwarna biru. Dia didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Ini kali pertama Prabowo naik Whoosh sejak menjadi presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo menuju lantai dua untuk menempelkan tiket di portal masuk, sebelum melanjutkan ke peron di lantai tiga. Di sana, kereta dengan nomor perjalanan G1057 sudah siap berangkat tepat pukul 20.00 WIB dengan tujuan akhir Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung.
Perjalanan dari Stasiun Halim menuju Stasiun Tegalluar ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit. Dari keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Prabowo disambut sejumlah masyarakat yang berada di stasiun. Kepala Negara turut melambaikan tangan ke arah warga dan menyempatkan diri menerima ajakan swafoto.
Usai menyapa warga, Prabowo kemudian melanjutkan perjalanan menuju hotel tempatnya bermalam untuk melanjutkan agenda kunjungan kerja keesokan harinya di Provinsi Jawa Barat.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebelumnya berkata Indonesia tengah menyiapkan kerangka regulasi baru dalam menyambut rencana perluasan kereta cepat atau Whoosh yang menghubungkan Jakarta, Bandung hingga ke Surabaya.
"Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi yang tegas untuk memperluas jalur kereta cepat Jakarta, Bandung hingga Surabaya," ujar AHY saat menghadiri Indonesia Railway Conference 2025 di Kemayoran, Jakarta, dikutip dari Antara, 29 Juli 2025.
Menurut AHY, arahan Prabowo tersebut tidak hanya sebatas perpanjangan jalur kereta cepat. Menurut AHY, ide tersebut mencerminkan visi untuk menghubungkan Pulau Jawa melalui mobilitas yang lebih cepat, bersih, serta lebih terintegrasi. "Kunci dari visi ini adalah memperkuat koridor Bandung-Surabaya," katanya.