
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menghentikan negosiasi dengan Hamas. Desakan ini merupakan buntut dari tewasnya satu orang tentara Israel dalam upaya penculikan yang gagal.
Dikutip dari Aljazeera, Kamis (10/7), menteri garis keras Israel ini mengatakan pembicaraan itu hanya akan menyebabkan lebih banyak penculikan.
“Kehidupan para pejuang kami dan penduduk di wilayah selatan lebih penting daripada normalisasi dan perjanjian ekonomi apa pun,” ujarnya.
Dia bahkan meminta Netanyahu agar menghancurkan Hamas hingga tuntas.
"Berikan perintah untuk menghancurkan Hamas sampai tuntas. Kita tidak punya pejuang yang perlu dilepaskan dalam transaksi terlarang!" sambungnya.

Sementara itu, serangan Israel menewaskan setidaknya 47 warga Palestina. Sumber Aljazeera mengatakan itu jadi jumlah korban tewas terbesar di kota Deir el-Balah.
Israel juga menangkap lebih dari 50 orang di Tepi Barat dalam suatu penggerebekan. Kantor Media Tahanan Palestina (ASRA) mengatakan, penggerebekan terjadi di Nablus, Qalqilya, Tubas, Hebron, Jenin, Betlehem, dan Ramallah.
Semua peristiwa ini terjadi saat negosiasi alot antara perwakilan Hamas dengan Israel yang berlangsung di Qatar. Diharapkan kedua pihak dapat sepakat melakukan gencatan senjata selama 60 hari di Gaza.