Menteri Ekraf Mediasi Sengketa Nobar Liga Inggris yang Dilakukan 19 Warung Kopi di Aceh

Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menjadi mediator pada pertemuan antara perwakilan 19 warung kopi di Aceh dengan perusahaan platform digital di kantornya, Kamis (31/7).(Dok Kemenekraf)

Berawal dari acara nonton bareng Liga Inggris, sebanyak 19 warung kopi di Aceh terjerat masalah hukum dengan platform digital Vidio.com. Hanya menggunakan akun personal, namun tayangan pertandingan disimak pengunjung warung kopi, berujung somasi dari perusahaan milik kelompok bisnis Emtek itu.

Sengketa hak siar yang didasarkan pada kejadian pada 2024 itu kemudian dijembatani Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) hingga menghasilkan solusi restoratif. Pelaku usaha warung kopi dengan kapasitas tempat duduk 20 hingga 100 itu berkomitmen membeli akun yang diperuntukkan untuk nonton bareng. 

Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menjadi mediator pada pertemuan di kantornya, Kamis (31/7).  “Kami menekankan pendekatan restoratif. Pelanggaran seperti ini bukan semata untuk dihukum, tetapi menjadi pelajaran bersama tentang pentingnya menjaga ekosistem kreatif yang adil dan sehat,” kata Teuku Riefky.

Kesepatan itu mengakhiri perselisihan hukum antara kedua pihak, "Kejadian ini menjadi refleksi penting bagi seluruh ekosistem ekraf. Di sisi lain kolaborasi bisnis yang saling menguntungkan ini diharapkan menjadi model penyelesaian sengketa kreatif di industri konten digital. Kementerian kami sendiri juga telah melakukan edukasi tentang kekayaan intelektual (KI)." kata Teuku Riefky yang sebelumnya telah mendengar langsung aspirasi kedua belah pihak secara terpisah. 

Direktur Indonesia Entertainment Group (IEG) Hendy Lim menyampaikan, kafe dan warung kopi dapat mengadakan kegiatan nonton bareng sebagai upaya memikat pengunjung namun dengan menggunakan akun khusus. Pembelian akun itu telah tersedia dalam platform dengan berbagai pilihan fasilitas dan harga.(X-8)