Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto melihat buku tulis Sri Mulyani Indrawati.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto menyampaikan keprihatinannya terhadap kebiasaan sebagian anak dari keluarga kurang mampu yang menulis dengan huruf kecil-kecil demi menghemat penggunaan buku tulis. Momen itu terjadi ketika RI 1 memimpin rapat terbatas membahas Sekolah Rakyat.
Dalam unggahan di akun Instagram, di Jakarta, Rabu (30/7/2025), Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut, keprihatinan itu disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo. Menurut dia, Prabowo bahkan sempat memeriksa tulisan tangannya di buku catatan pribadi saat rapat berlangsung untuk menilai kerapiannya.
"Tadi malam pada saat rapat membahas kemajuan Program Sekolah Rakyat Merah Putih, Presiden Prabowo menyampaikan perhatian dan keprihatinan terhadap anak-anak dari keluarga tidak mampu yang sering terpaksa menulis dengan huruf kecil-kecil supaya menghemat buku tulis," kata Sri.
"Tadi malam Presiden Prabowo memeriksa tulisan tangan saya. Untung rapi dan baik di buku catatan Menkeu," ujar Sri sambil berseloroh, seraya membandingkan tulisannya yang lebih rapi dibandingkan blok note milik Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf.
Sri pun mengaitkan topik tersebut dengan perbedaan cara belajar siswa antargenerasi yang kini lebih terpengaruh perkembangan industri digital. Dia menyoroti generasi anak-anak sekarang lebih akrab dengan gawai, berbeda dengan generasi Baby Boomers yang masih diajarkan menulis halus dan rapi pada masa sekolah.
"Saya termasuk orang yang senang menulis di buku catatan dengan pena atau pensil, karena selain relaxing menyenangkan, menulis tangan juga memaksa pikiran lebih tertata, disiplin runtut untuk mencatat dan mengekspresikan yang ada dalam pikiran dan perasaan," kata Sri.
Menurut sri, hingga pertengahan Juli 2025, sebanyak 63 Sekolah Rakyat telah resmi beroperasi dengan lebih dari 9.000 siswa telah diterima. "Dari total 159 Sekolah Rakyat yang ditargetkan berjalan tahun 2025, 63 lokasi Sekolah Rakyat sudah mulai beroperasi sejak tanggal 14 Juli 2025, dengan jumlah siswa yang diterima lebih dari 9.000 siswa," kata Sri.