Menkes Bantah Balita Raya Meninggal karena Cacingan, Lalu karena Apa?

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meluruskan informasi mengenai penyebab meninggalnya seorang balita bernama Raya asal Sukabumi, Jawa Barat. Ia menegaskan kematian balita tersebut disebabkan oleh infeksi berat atau sepsis, bukan secara langsung akibat cacing gelang yang ditemukan dalam jumlah banyak di tubuhnya.

"Raya meninggal bukan karena cacingan, tetapi karena infeksi yang menyebar ke seluruh tubuhnya," kata Budi usai seminar kesehatan di Universitas Padjadjaran (Unpad), seperti dikutip Antara, Jumat, 22 Agustus 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Budi menjelaskan, infeksi pemicu sepsis tersebut diduga kuat berasal dari penyakit yang sudah lama diderita oleh Raya, dengan kemungkinan diagnosis mengarah pada meningitis atau tuberkulosis (TBC). Kondisi ini diperparah oleh riwayat batuk berdahak selama tiga bulan yang tidak kunjung berhenti.

"Selama tiga bulan, dia batuk berdahak tanpa henti, tubuhnya melemah, sehingga bakteri menyebar ke seluruh tubuh. Itu yang disebut sepsis," ujarnya. Ia menambahkan, meski ditemukan lebih dari satu kilogram cacing gelang pada tubuh korban, hal tersebut merupakan faktor pendamping yang memperburuk kondisi kesehatan Raya, bukan penyebab utama kematiannya.

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman menyebutkan kematian Raya disebabkan oleh infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides). Cacing jenis ini diketahui dapat tumbuh dengan ukuran relatif besar, mencapai 10-35 cm. “Kecacingan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Dalam kasus anak R di Sukabumi, infeksi yang terjadi adalah akibat cacing gelang,” ujar Aji melalui pernyataan tertulis pada Rabu, 20 Agustus 2025. 

Menurut Kemenkes, infeksi cacing, termasuk cacing gelang, cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale serta Necator americanus), sangat erat kaitannya dengan sanitasi dan perilaku hidup bersih. Beberapa pemicu utamanya adalah kebiasaan buang air besar sembarangan, tidak mencuci tangan sebelum makan, dan bermain di tanah tanpa menggunakan alas kaki.

Aji menjelaskan bahaya infeksi tersebut terhadap perkembangan anak. “Infeksi cacing dapat mengganggu pencernaan, penyerapan, hingga metabolisme, sehingga menyebabkan kekurangan gizi, anemia, dan gangguan perkembangan anak,” katanya.

Lebih lanjut, ia memaparkan telur cacing gelang yang tertelan akan menetas menjadi larva di usus halus. Larva ini kemudian dapat menembus dinding usus, masuk ke pembuluh darah, lalu terbawa hingga ke jantung dan paru-paru, yang bisa menimbulkan gejala menyerupai pneumonia.

Respons Dedi Mulyadi

Kasus ini mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Ia menjatuhkan sanksi administratif dan teguran keras sebagai respons atas kasus meninggalnya Raya. Sanksi ini diberikan karena adanya kelalaian dari perangkat desa hingga jajaran layanan kesehatan setempat dalam melayani masyarakat.

"Jadi kenapa saya sangat marah, karena penyakitnya mudah gitu loh. Beda dengan jantung," kata Dedi pada Jumat, 22 Agustus 2025. 

Sanksi tegas yang diambil adalah penghentian sementara penyaluran dana bantuan pemerintah provinsi untuk Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Sukabumi. "Desanya saya kasih sanksi, yang tahun ini dana bantuan provinsinya saya tangguhkan," ujar Dedi.

Selain itu, Dedi juga menyoroti kondisi sosial dan lingkungan sebagai faktor utama kasus ini. Ia menjelaskan, Raya diduga tertular cacing karena sering bermain di kolong rumah yang merupakan kandang ayam. Situasi ini diperparah oleh lemahnya pengawasan dari keluarga. "Ibunya ODGJ dan bapaknya menderita tuberkulosis, sehingga Raya hanya diasuh oleh neneknya," ujar Dedi.

Dinda Shabrina dan Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Read Entire Article