Beijing (ANTARA) - Di China, memesan makanan secara daring melalui layanan antar makanan (Online Food Delivery atau OFD) sudah menjadi budaya kuliner yang populer. Tercatat ada 56.000 pesanan makanan online yang dikirim ke pelanggan setiap menitnya.
Bahkan, berdasarkan data iiMedia Research pada 2025 disebutkan lebih dari 30 persen pelanggan mengaku memesan makanan melalui OFD sebanyak 5 hingga 10 kali per minggu.
Penasaran dengan layanan antar makanan tersebut, jurnalis ANTARA Beijing pun mencoba memesan dari salah satu aplikasi OFD bernama "Meituan", yang digunakan oleh sekitar 55 persen konsumen OFD di China.
Untuk mencoba pengalaman memesan makanan secara online, tim ANTARA Beijing memilih menu hidangan khas Beijing yaitu Bebek Panggang atau "Beijing Kouya". Biaya pengantaran dari restoran ke alamat kami adalah 6 yuan atau sekitar Rp13.000.
Untuk pendapatan per kapita China yang hampir tiga kali lipat lebih tinggi dari Indonesia, biaya 6 yuan atau Rp13.000 untuk pengantaran makanan di Beijing sangatlah terjangkau.
Sementara untuk harga makanan yang terdiri dari setengah ekor bebek panggang, pelengkap berupa saus, timun, dan daun bawang, harga yang tertera adalah 125 yuan atau sekitar Rp283.000.
Harga ini terhitung murah, mengingat untuk menu makanan yang sama, apabila dipesan untuk makan langsung di restoran, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai 136 Yuan atau Rp310.000.
Dengan memesan melalui aplikasi, kami dapat menghemat biaya hingga sekitar 10 persen dibanding menyantap langsung di restoran.
Kami memesan pukul 11.51 siang waktu setempat pada Minggu (20/7) dan pesanan datang pukul 12.10. Jarak antar dari restoran ke alamat adalah sekitar 2 km.
Kondisi makanan yang diantarkan juga masih dalam keadaan hangat dengan kemasan yang rapi. Untuk rasa, Bebek Panggang Beijing ini sama nikmatnya dengan yang biasa kami santap langsung di restoran.
Dengan hanya perlu menunggu 20 menit ditambah dengan diskon aplikasi, kami sukses menikmati Bebek Panggang Beijing yang nikmat tanpa perlu keluar rumah dengan harga yang lebih hemat.
Setelah membuktikan sendiri layanan OFD yang hemat dan efisien, tidak heran industri OFD di China terus bertumbuh. Pada tahun 2023, berdasarkan survei, sebanyak 545 juta warga China sudah pernah memesan makanan secara "online", dan jumlah tersebut terus bertambah.
Dengan pertumbuhan yang masif, total nilai pasar industri OFD diperkirakan mencapai sekitar 1,2 triliun yuan (sekitar 167 miliar dolar AS).
Industri OFD telah memberikan banyak manfaat positif bagi pemilik restoran, hingga pekerja pengantar makanan yang menembus kemacetan demi mengantarkan pesanan tepat waktu.
Berdasarkan temuan ANTARA, pengantar makanan bisa memperoleh pendapatan yang menjanjikan lewat skema “batching” yang diterapkan platform aplikasi, dimana pengantar dapat membawa beberapa pesanan untuk beberapa pelanggan dengan alamat yang berbeda, sekaligus dalam satu perjalanan. Dengan sistem ini pengantar makanan dapat menyelesaikan puluhan pesanan dalam sehari, bahkan ada yang mencapai 80 pesanan satu hari.
Dengan sistem yang efisien, OFD China diprediksi akan terus bertumbuh untuk melayani kebutuhan publik yang membutuhkan layanan pengantaran makanan yang praktis, hemat, dengan rasa yang nikmat serta membuka lapangan pekerjaan alternatif bagi para pengantar makanan.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.