PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP mengganti empat ketua dewan pimpinan daerah (DPD) partai itu. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Komarudin Watubun mengatakan keempatnya adalah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, Said Abdullah, Olly Dondokambey, serta Maria Yohana Esti Wijayanti.
Komarudin menuturkan Bambang digantikan oleh FX Hadi Rudyatmo untuk menjadi Pelaksana Tugas Ketua DPD PDIP Jawa Tengah. Ketua Bidang Sumber Daya Said Abdullah yang sebelumnya menjabat Ketua DPD Jawa Timur, Bendahara Umum Olly Dondokambey yang sebelumnya Ketua DPD Sulawesi Utara, serta Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga Maria Yohana Esti Wijayanti yang sebelumnya Ketua DPD Bengkulu juga diganti.
“Jadi sudah ada instruksi keluar, cuma kan yang muncul (namanya), ya, Mas Pacul yang dibesar-besarkan di media,” kata Komarudin dalam keterangan tertulis yang diterima pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Komarudin mengatakan keempat kader tersebut bukan dicopot, karena mereka masih memiliki jabatan strategis di DPP PDIP meskipun tidak lagi masuk struktur DPD. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, kata dia, meminta Bambang Pacul berfokus menjadi Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Legislatif.
Menurut dia, restrukturisasi itu kepentingan partai. Dia pun mengklaim pergantian posisi ini merupakan konsolidasi biasa yang tak perlu dibesar-besarkan. Dalam Kongres VI PDIP pada 1 Agustus 2025 di Bali, PDIP memutuskan pengurus DPP periode 2025-2030 tidak boleh merangkap jabatan.
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu menuturkan larangan rangkap jabatan disepakati masuk anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) PDIP. “Itu dasarnya. Kemudian pemberlakuan kepada siapa? Ya, kepada semua teman-teman yang sekarang merangkap jabatan supaya berfokus pada konsolidasi organisasi ke depan,” ujar Komarudin.
Karena itu, dia menegaskan tidak ada sesuatu yang istimewa dari penggantian sejumlah ketua DPD. Komarudin menekankan yang paling mengetahui kondisi internal PDIP adalah pengurus sendiri. “Terutama Ketua Umum yang tahu bagaimana konsolidasi ke depan sebagai penanggung jawab partai,” ucapnya.
Pengurus DPP PDIP Dilepaskan dari Jabatan Ketua DPD
Sebelumnya, Bendahara DPD PDIP Jawa Tengah Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan Bambang Pacul diganti dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Jateng karena amanat kongres.
“Betul, dan itu adalah hasil dari kongres bahwa semua pengurus DPP yang hari ini terpilih menjadi DPP memang dilepaskan (jabatan) ketua DPD-nya," katanya di Semarang pada Jumat, 22 Agustus 2025, seperti dikutip dari Antara.
Agustina mengatakan posisi Bambang Pacul digantikan oleh mantan wali kota Solo FX Hadi Rudyatmo sebagai pelaksana tugas. Tidak hanya Bambang Pacul, kata dia, tetapi ada sejumlah ketua DPD PDIP yang juga diganti karena sudah terpilih menjadi pengurus di DPP pada Kongres VI PDIP.
“Ada empat. Kalau yang saya tahu dari hasil informasi tadi malam itu ada Sulut, Jawa Timur, Bengkulu, Jawa Tengah. Ya, yang sudah jadi (pengurus) DPP harus melepaskan diri,” ujar dia.
Mengenai sosok FX Hadi Rudyatmo, Agustina mengatakan dia tidak dalam kapasitas memberikan penilaian. “Tapi saya kenal beliau sebagai Ketua DPC PDIP Surakarta,” kata Agustina, yang juga Wali Kota Semarang itu.
Dia menambahkan penunjukan FX Hadi Rudyatmo sebagai pelaksana tugas bersifat sementara. Sebab, kepengurusan definitif akan ditentukan melalui konferensi daerah (konferda) yang rencananya akan digelar dalam waktu dekat.
Sebelum konferda dilaksanakan, seluruh DPD provinsi di Indonesia harus terlebih dahulu melalui proses pendaftaran ulang sesuai mekanisme yang ditetapkan oleh DPP. “Mekanisme pergantian dilakukan melalui pendaftaran ulang di seluruh provinsi, dan itu langsung dipimpin oleh DPP PDIP,” tuturnya.
Secara terpisah, FX Hadi Rudyatmo mengaku belum mendapat surat tugas resmi dari Megawati. Dia mengatakan baru mendapat informasi itu secara lisan.
“Jadi mau Plt atau apa pun, saya ini kader partai, petugas partai. Kalau saya diperintah Ketua Umum, apa pun risikonya, apa pun tugasnya, ya, saya lakukan semaksimal mungkin sesuai dengan harapan beliau,” tuturnya.
Dia menyebutkan, jika penugasan resmi sudah ada, dia akan menjalin komunikasi dengan Bambang Pacul, para pengurus partai, dan seniornya di Jawa Tengah.
Said Abdullah: Saya Mundur, Bukan Dipecat
Adapun Ketua DPP PDIP Said Abdullah angkat bicara mengenai perombakan struktur DPD partai banteng. Said membenarkan dia tak lagi menjabat Ketua DPD PDIP Jawa Timur.
Ketua Badan Anggaran DPR ini mengatakan pergantian kepemimpinan DPD didasarkan pada ketentuan dalam AD/ART partai. Dia menyebutkan pengurus DPP tidak diperbolehkan merangkap jabatan di DPD PDIP.
Said mengungkapkan, sejak peraturan itu berlaku, dia otomatis mengundurkan diri sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Timur. “Saya sendiri telah mengajukan surat pengunduran diri kepada Ibu Ketua Umum,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Sabtu.
Said menegaskan dia tidak dipecat oleh Megawati Soekarnoputri. Dia menjelaskan perubahan struktur sejumlah DPD didasari AD/ART yang disepakati dalam Kongres VI PDIP. Dia menekankan Megawati tidak pernah memecatnya dan ketiga ketua DPD lain. “Bagi publik yang tidak mengetahui duduk perkaranya, hal itu bisa menimbulkan persepsi yang salah, seolah-olah Ibu Mega bertindak otoriter,” ujarnya.
Menurut dia, pemberhentian keempat Ketua DPD PDIP itu diperlukan untuk persiapan konferensi daerah sebagaimana mekanisme penyusunan kepengurusan DPD partai banteng yang baru. Larangan rangkap jabatan, kata dia, dimaksudkan agar struktur partai di setiap tingkatan bisa lebih berfokus. Selain itu, agar tugas konsolidasi dan pengembangan partai bisa dijalankan lebih mudah. “Untuk selanjutnya, tentu kami menunggu, patuh, dan loyal kepada keputusan Ibu Ketua Umum,” tutur Said.
DPP PDIP telah menjadwalkan konferensi daerah dan cabang di seluruh Indonesia untuk menjaring usulan struktur kepengurusan yang baru. Nantinya usulan itu secara paralel disampaikan oleh pengurus ranting kepada DPD, lalu berlanjut ke DPP. Said memastikan proses pemberhentian keempat ketua DPD dilakukan dengan mekanisme yang sesuai dengan AD/ART partai.
Dian Rahma Fika, Septia Ryanthie, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Respons Parpol atas Penangkapan Immanuel Ebenezer