
Dunia esports dan industri keamanan siber Indonesia memasuki era baru melalui kolaborasi strategis. RRQ, tim esports nasional, menggandeng Peris.ai, perusahaan keamanan siber berbasis AI yang tengah mengembangkan bisnis di kawasan Asia Pasifik. Kemitraan itu menjadi fondasi utama dari gelaran Cyber Breaker Competition (CBC) Season 2, kompetisi live hacking pertama di Indonesia yang menggabungkan unsur edukasi, kompetisi, dan hiburan dalam satu format interaktif yang modern.
Kompetisi bertajuk CBC Season 2-Powered by Peris.ai x RRQ itu memperkenalkan konsep revolusioner, sebuah pendekatan baru yang menyatukan semangat dunia ethical hacking dengan intensitas dan daya tarik esports. Melalui kolaborasi itu, Peris.ai dan RRQ tidak hanya memperkuat ekosistem cyber security di Indonesia, tetapi juga menghadirkan pengalaman baru yang mendidik sekaligus menghibur
Mengusung tema Cyber Skill is the New Superpower, CBC hadir untuk menentang persepsi lama bahwa keamanan siber hanya milik teknokrat. Sebaliknya, kompetisi ini memperlihatkan bahwa keterampilan digital adalah kekuatan baru di era modern yang relevan, menarik dan patut dibanggakan.
Kolaborasi antara Peris.ai dan RRQ bukan hanya langkah strategis, melainkan sebuah misi bersama untuk mendorong literasi keamanan digital ke tingkat yang lebih tinggi.
"Bagi kami di RRQ, esports bukan sekadar soal menang dan kalah di arena game. Esports adalah ruang tumbuh, ruang untuk belajar, berkompetisi, dan berkembang. Lewat Cyber Breaker Competition, kami ingin menunjukkan bahwa semangat kompetitif yang tumbuh dari esports bisa menjadi jembatan edukatif yang kuat, termasuk ke ranah seperti cyber security yang semakin penting di era digital saat ini," kata CEO Team RRQ, Andrian Pauline, dikutip dari siaran pers yang diterima, Sabtu (2/8).
Sebagai organisasi yang lahir dari semangat kompetisi, Andrian melanjutkan bahwa misi besar RRQ adalah menjadi inspirasi bagi generasi muda, untuk terus berjuang, mengasah diri, dan berani bermimpi besar.
"Cyber security adalah bagian dari masa depan mereka, dan lewat CBC musim ini, kami ingin membuka wawasan, membangun kesadaran, dan memantik ketertarikan mereka terhadap dunia ini. Harapannya, generasi muda Indonesia bisa semakin siap menghadapi tantangan digital, tidak hanya sebagai pengguna, tapi juga sebagai talenta masa depan yang siap bersaing di tingkat global," tambahnya.
Sementara itu, Peris.ai percaya bahwa literasi keamanan digital tidak bisa hanya disampaikan lewat seminar, tulisan edukasi, dan lainnya.
"Kita perlu pendekatan baru yang menghibur, partisipatif, dan relate dengan generasi sekarang. Bersama RRQ, kami menciptakan CBC sebagai ruang unjuk gigi talenta siber sekaligus sebagai panggung edukasi publik. Ini adalah gerakan membangun budaya keamanan digital untuk Indonesia yang lebih siap menghadapi ancaman siber," ujar CTO Peris.ai, Deden Gobel.
CBC kembali hadir di tahun 2025 dengan skala yang lebih besar, format yang lebih kompetitif dan misi yang lebih luas. Di musim keduanya, CBC membawa semangat baru lewat konsep Cyber Esports, yang menyatukan dunia ethical hacking dengan atmosfir pertandingan esports yang seru, edukatif, dan bisa dinikmati oleh semua kalangan. (E-3)