
Demo menentang kebijakan keras pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap imigran meluas hingga ke kota lain, termasuk New York. Awalnya demo terpusat di Los Angeles (LA) yang berujung kerusuhan.
Namun, demo di New York lebih damai dibandingkan yang berlangsung di Los Angeles. Di Los Angeles, Trump bahkan menempatkan ribuan pasukan Garda Nasional dan 700 prajurit marinir yang bertugas aktif.
Unjuk rasa ini dikenal sebagai gerakan anti-ICE. ICE adalah singkatan dari otoritas imigrasi dan bea cuka di Amerika Serikat (AS). Massa di New York yang jumlahnya sampai ribuan orang memprotes razia oleh ICE terhadap terduga imigran ilegal.
"Tidak ada kebencian, tidak ada rasa takut, imigran diterima di sini," teriak pengunjuk rasa yang berkumpul di Foley Square, di depan gedung pengadilan tempat sejumlah imigran ditahan oleh aparat penegak hukum pada Jumat (6/6) lalu.

Dikutip dari AFP, Rabu (11/6), pengunjuk rasa jalan berbaris menuju Manhattan. Mereka terlihat membawa poster bertuliskan "ICE, pergi dari New York."
"Saya hadir di sini untuk mereka yang tidak punya suara untuk berada di sini saat ini, khususnya untuk ibu saya," kata seorang perempuan dalam demonstrasi.
Dia meminta identitasnya dirahasiakan karena ibunya adalah orang Meksiko dan statusnya adalah imigran tanpa dokumen.
"Sebetulnya, negara ini tidak bisa seperti saat ini tanpa imigran. Jadi saya ada di sini untuk mereka," lanjutnya.
San Francisco hingga Dallas

New York bukan satu-satunya kota yang ikut menggelar demo anti-ICE. Dikutip dari CNN, Selasa (10/6), demo juga terjadi di wilayah California lain, Santa Ana, dan San Francisco. 150 pengunjuk rasa ditangkap saat demo yang berlangsung pada Minggu (8/6).
Peristiwa yang sama juga terjadi di Dallas, Texas. Demo digelar sebagai aksi solidaritas atas aksi yang tengah berlangsung di Los Angeles. Kelompok advokasi imigran berkumpul di Jembatan Margaret Hunt Hill, pusat kota Dallas.
Dilaporkan kerumunan besar membawa poster, bendera Meksiko, dan bendera AS. Mobil kepolisian berjejer di jalanan, dan petugas kepolisian terlihat menarik beberapa pengunjuk rasa ke jalan.
Bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi pun tak dapat dihindari. Pengunjuk rasa yang menutupi wajah dengan bandana dan topeng terdengar meneriakkan kata-kata makian ke arah polisi.
"LA menghadapi banyak hal selama akhir pekan. Militer dan Garda Nasional ditempatkan di sana, sangat menakutkan," kata salah satu warga, Azael Alvarez.
"Kita harus turun ke jalan dan menunjukkan diri kepada mereka yang takut untuk keluar juga," lanjutnya.