
Suasana Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (30/6), tampak berbeda dibandingkan hari-hari sebelumnya. Peron-peron di hall utama bangunan baru hasil revitalisasi mulai digunakan sejak Minggu (29/6) dan kini sudah melayani para pengguna Commuter Line.
Pantauan di lokasi, sejak pagi hari, arus penumpang yang datang dan pergi tetap ramai, seperti biasanya pada hari kerja, terutama di awal pekan. Lalu lalang penumpang terlihat di hampir semua sudut stasiun.

Beberapa di antaranya berjalan cepat bahkan berlari kecil menuju peron, berusaha mengejar kereta tujuan mereka masing-masing.
Terlihat juga bangunan baru Stasiun Tanah Abang tampak lebih modern dengan desain yang lebih terbuka dan area yang jauh lebih luas dibandingkan bangunan lama.
Perbedaan ini cukup terasa, terutama di area peron. Jika sebelumnya penumpukan penumpang kerap terjadi di peron bangunan lama, kini kepadatan itu mulai terurai.

Namun, di balik wajah baru stasiun ini, masih terlihat sejumlah penumpang yang kebingungan. Mereka tampak bolak-balik mencari peron atau jalur kereta yang hendak dinaiki. Terlihat juga beberapa langsung menanyakan para petugas yang berjaga.
Kebingungan ini muncul akibat perubahan pola operasi dan penataan jalur seiring proses switch over tahap dua yang mulai diberlakukan Minggu (29/6).

Proses switch over tahap satu sudah dilakukan sejak 22 Februari 2025, sebagai bagian dari revitalisasi besar yang dilakukan di stasiun tersebut.
Dalam pola baru ini, seluruh kedatangan perjalanan Commuter Line Rangkasbitung di Stasiun Tanah Abang akan masuk melalui jalur 3 di bangunan lama. Setelah itu, rangkaian Commuter Line akan berpindah atau langsir ke jalur 5 atau 6 di bangunan lama untuk kembali berangkat ke arah Serpong hingga Rangkasbitung.

Untuk penumpang dari Rangkasbitung yang ingin melanjutkan perjalanan ke Manggarai pun kini mendapat kemudahan. Mereka tak perlu lagi berpindah peron, karena kereta yang berhenti di jalur 2 sudah membuka dua sisi pintunya sekaligus untuk melayani penumpang yang naik dan turun.

Dengan pola ini, arus perpindahan penumpang lebih lancar dan waktu tunggu lebih efisien, meski di lapangan masih diperlukan penyesuaian dari para pengguna yang belum sepenuhnya familiar dengan tata letak baru stasiun.


