Melihat Isi UUD 1945 yang Buka Peluang Kepala Daerah Dipilih Lewat DPRD

3 weeks ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Petugas berkostum superhero membawa kotak suara di tempat pemungutan suara (TPS) 12 Pasir Kaliki, Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (26/11/2024).  Foto: Abdan Syakura/ANTARA FOTOPetugas berkostum superhero membawa kotak suara di tempat pemungutan suara (TPS) 12 Pasir Kaliki, Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (26/11/2024). Foto: Abdan Syakura/ANTARA FOTO

Wacana perubahan sistem pemilu kian kencang. Mendagri Tito Karnavian bahkan menyebut pemerintah sudah mulai membahas peluang kepala daerah dipilih lewat DPRD.

Salah satu dasar yang jadi pegangan tak lain, UUD 1945. Dalam Pasal 18 ayat 4, tertulis pemilihan kepala daerah digelar secara demokratis.

Tito menilai, frasa demokratis tidak bisa hanya diartikan pemilu langsung seperti yang saat ini sudah berjalan.

"Demokratis itu tidak harus secara langsung. Dalam teori demokrasi, demokratis itu bisa menggunakan langsung, dipilih oleh rakyat, bisa juga dipilih oleh perwakilan. Namanya demokrasi perwakilan," kata Tito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/7).

"DPRD misalnya dipilih oleh rakyat, mereka yang memilih kepala daerah. Itu dimungkinkan dengan pasal itu. Jadi, pasal itu tidak menutup hanya pada pemilihan langsung. Tapi juga bisa membuka peluang dilakukan oleh DPRD," tambah dia.

Pekerja mengangkat kotak suara saat pendistribusian logistik pemungutan suara ulang (PSU) di gudang logistik KPU Kutai Kartanegara di Tenggarong, Kukar, Kalimantan Timur, Kamis (17/4/2025). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTOPekerja mengangkat kotak suara saat pendistribusian logistik pemungutan suara ulang (PSU) di gudang logistik KPU Kutai Kartanegara di Tenggarong, Kukar, Kalimantan Timur, Kamis (17/4/2025). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

Berikut bunyi Pasal 18 ayat 4 UUD 1945:

Gubernur, Bupati, dan Wali kota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.

Mendagri Tito Karnavian dalam rapat koordinasi soal manipulasi harga beras dan beras oplosan di kantor Kemenko Bidang Pangan, Jumat (25/7/2025). Foto: Dok KemendagriMendagri Tito Karnavian dalam rapat koordinasi soal manipulasi harga beras dan beras oplosan di kantor Kemenko Bidang Pangan, Jumat (25/7/2025). Foto: Dok Kemendagri

Tito mengatakan, praktik pemilu semacam ini sudah tidak asing di sejumlah negara di dunia. Bahkan, sistem demokrasi perwakilan biasa dipakai untuk memilih perdana menteri.

"Demokrasi perwakilan namanya, yaitu oleh DPRD. Praktik seperti ini banyak. Contohnya misalnya di negara-negara Commonwealth. Untuk memilih prime minister, bukan dipilih secara langsung. Tapi, memilih, apa namanya itu, member of parliament, anggota DPRD, DPR-nya. Setelah itu anggota DPR, koalisi terbentuk, baru nanti akan memilih. Koalisi itu akan memilih, menunjuk, atau memilih prime minister. Itu biasa," jelas dia.

Perubahan sistem pemilu tidak lepas dari kritik atas penyelenggaraan Pemilu 2024 yang dinilai mahal dan begitu panjang.

Petugas membawa kotak suara saat melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tingkat kecamatan di Kantor Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat (29/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanPetugas membawa kotak suara saat melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tingkat kecamatan di Kantor Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat (29/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Tak cuma itu, lahirnya putusan MK terkait pemisahan Pemilu nasional dan lokal juga jadi pertimbangan tersendiri dalam perumusan sistem pemilu ke depan.

"Karena biaya yang mahal, potensi konflik yang tinggi, bayangkan sampai bermiliar-miliar, kandidatnya belum lagi yang PSU-PSU-PSU, diulang-ulang terus, seperti sekarang di Papua. Ada yang kemampuan fiskalnya defisit, seperti di Kabupaten Bangka, di PSU lagi, uangnya habis hanya untuk memilih. Sementara, belum tentu yang kualitas terpilih baik juga," ujar dia.

"Sementara akan lebih baik dipakai untuk pentingnya rakyat. Kita harus, kita rasional juga melihatnya. Tapi, jadi pasal itu memungkinkan sekali untuk dilakukan pemilihan melalui DPRD," ucap dia.

Read Entire Article