
Macet horor kembali terjadi di jalur menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis (24/7). Antrean kendaraan mengular sepanjang 30 kilometer, hingga masuk ke jalur Pantura, tepatnya di Hutan Baluran, Situbondo.
Mobil pribadi hingga truk terperangkap dalam macet tersebut. Terlihat sejumlah sopir kelelahan. Ada yang turun dari mobil untuk meregangkan badan, ada juga yang memilih tidur dalam kendaraan mereka.
Kemacetan disebabkan berkurangnya kapal penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk. Kapal di dermaga LCM yang jadi pengangkut truk dan tronton hanya ada 6 padahal biasanya ada 9 unit. Kemudian terdapat 4 kapal di Dermaga Movable Bridge (MB) IV, dan 2 KMP Portlink di Dermaga Bulusan.
“Jumlah kapal terbatas, kami imbau sopir tetap bersabar dan ikuti antrean," kata Wakapolresta Banyuwangi AKBP Teguh Priyo Wasono, usai apel di Pelabuhan Ketapang, Kamis (24/7).
Teguh mengatakan telah menurunkan polisi untuk berjaga di lokasi kemacetan. Hal ini demi menghindari terjadinya kecelakaan.

“Kami menurunkan sepertiga kekuatan untuk mengurai kemacetan ini. Kami mencegah kendaraan ngeblong dari lawan arah, serta mengarahkan lalu lintas dari utara untuk melewati jalan lingkar,” kata Teguh.
Kemacetan makin diperparah dengan penutupan jalur Gumitir yang menghubungkan Banyuwangi-Jember. Ini membuat pengendara dari maupun menuju Jember harus memutar lewat jalur Pantura, Kabupaten Situbondo.
Yudi (56), seorang sopir truk pengangkut semen, mengaku sudah dua hari terjebak dalam antrean. "Parah macetnya, selama saya jadi sopir dan kirim semen ke Bali, ini yang paling parah," keluhnya.