PO Sumber Alam tengah melakukan uji coba penggunaan bus listrik bekerja sama dengan Kalista. Langkah ini diambil sebagai bagian dari inovasi perusahaan sekaligus upaya mencari solusi elektrifikasi armada.
Manager IT PO Sumber Alam, Boy Setyadi Nugroho, mengatakan bahwa keputusan menggunakan bus listrik ini masih dalam tahap percobaan. Namun, ia optimistis teknologi ini bisa membawa efisiensi biaya operasional di masa depan.
“Keputusan kita masih dalam langkah uji coba ya. Jadi kita uji coba Sumber Alam dengan Kalista itu tentunya pertama kali karena Sumber Alam memang selalu ada inovasi. Selain itu, Kalista juga memberikan kesempatan dan memberikan solusi untuk elektrifikasi armada kami,” ujar Boy saat di temui di pool Sumber Alam Kutoarjo, baru-baru ini.
Dijelaskan Boy, penggunaan bus listrik diharapkan mampu menjawab tantangan dari sisi biaya operasional. Bila hasil uji coba berjalan positif, bukan tidak mungkin harga tiket juga bisa ikut turun.
“Ya karena harapan kita ini juga bisa menjawab tantangan dari teman-teman penumpang, dari pelaku transportasi bahwa nanti bisa ditekan untuk biayanya. Harapannya seperti itu, karena sekarang ini kita masih dalam masa uji coba, jadi kita juga masih perlu lebih banyak data,” lanjutnya.
Dari segi operasional, Boy menegaskan bahwa bus listrik tidak mengalami kendala berarti. Ia juga mengapresiasi dukungan Kalista yang membantu proses adaptasi, mulai dari pengemudi hingga mekanik.
“Kalau untuk operasionalnya cukup bagus, untuk bus listrik nggak ada kendala sama sekali. Kalista sangat membantu Sumber Alam untuk training sopirnya, penggunaan kendaraan listriknya, fitur-fiturnya diajarkan semua ke driver,” pungkasnya.
“Termasuk juga untuk penanganan ketika terjadi kondisi darurat. Bahkan mekanik kami juga ada yang ikut training, salah satunya untuk mengatasi ketika terjadi trouble,” tambahnya.
Meski begitu, Boy menegaskan pihaknya masih membutuhkan waktu untuk mengumpulkan data dan analisis lebih lanjut terkait efisiensi.
“Harapannya seperti itu (biaya operasional bisa ditekan), ini kita masih dalam masa uji coba, jadi masih perlu analisa dan data yang dibutuhkan,” tuntasnya.