LSF Tanggapi Kontroversi Film Merah Putih: One for All

13 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), Naswardi, menyatakan film Merah Putih: One for All karya Perfiki Kreasindo telah lulus sensor dan mendapatkan Surat Tanda Lulus Sensor (STLS) dengan klasifikasi usia Semua Umur (SU). Menurut dia, lolosnya film tersebut bukan tanpa alasan.

"Berdasarkan hasil penilaian dan juga penelitian yang dilakukan oleh kelompok penyensoran, maka film ini tidak ada kaidah kriteria yang dilanggar. Artinya semua kriteria yang kita punya di dalam proses penilaian itu terpenuhi," kata Nawardi pada Rabu (13/8/2025).

STLS untuk film ini diterbitkan pada 5 Juli 2025, yang memberinya hak untuk disiarkan di bioskop-bioskop Indonesia. Proses penilaian LSF didasarkan pada acuan utama kriteria sensor untuk animasi, yang mencakup tiga aspek yakni tema, konteks, nuansa, dan dampak. Selain itu, ada juga acuan pendukung seperti judul film, dialog, dan visualisasi. Berdasarkan kriteria tersebut, LSF menilai enam unsur penting, termasuk praktik kekerasan, pornografi, peredaran narkotika, perendahan harkat kemanusiaan, SARA, dan isu melawan hukum.

Salah satu poin penting yang ditekankan Naswardi adalah batasan kewenangan LSF. Ia menjelaskan tugas LSF adalah memastikan sebuah film tidak melanggar kriteria sensor yang telah ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan pemerintah, bukan menilai kualitas artistiknya.

"Jadi, kami di Lembaga Sensor Film tidak diberikan kewenangan, baik itu melalui peraturan menteri, peraturan pemerintah, ataupun undang-undang untuk menilai kualitas. Nah, itu rating penilaian rendah, tinggi, buruk, sedang, jelek, itu yang bisa memberikan adalah kritikus film, ataupun penonton dari film itu sendiri," ujarnya. 

Penilaian semacam itu, menurutnya, seharusnya menjadi domain kritikus film atau penonton itu sendiri. Naswardi mengatakan LSF menerima semua film untuk disensor tanpa diskriminasi. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa masukan dari publik, kreator, dan industri terkait kualitas sinematografi tetap menjadi perhatian.

Read Entire Article