
SEBANYAK lima orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas dalam satu lubang. Lubang tersebut berada di halaman belakang rumah mereka di Indramayu.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, penemuan mayat lima orang itu terjadi di rumah mereka sendiri. Kelimanya terdiri dari tiga dewasa dan dua anak-anak. Masing-masing atas nama Sahroni, 75, Budi,45, anak dari Sahroni, Euis,40, istri Budi dan dua anak pasangan Budi dan Euis yang berumur delapan tahun dan delapan bulan.
Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, membenarkan penemuan mayat yang masih satu keluarga. Kelima jenazah tersebut terdiri dari 3 dewasa dan 2 anak-anak pada Senin (1/9) di rumah mereka sendiri di Jalan Siliwangi No 52, Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
“Kronologisnya berawal dari laporan masyarakat ke Polsek Indramayu Kota yang mencium bau busuk dari sebuah rumah,” tutur Tarno, Selasa (2/9).
Kapolsek kemudian berkoordinasi dengan Kasatreskrim dan tim inafis. Mereka kemudian mendatangi tempat kejadian perkara dan menemukan gundukan tanah di belakang rumah.
Gundukan tanah tersebut kemudian digali dan ditemukanlah 5 jenazah. Diperkirakan kelimanya telah meninggal beberapa hari yang lalu. Saat ini, lanjut Tarno, kelima jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang, Indramayu, untuk dilakukan identifikasi dan otopsi.
Selain itu, jajaran Polres Indramayu juga mengamankan sejumlah barang bukti yang terdiri dari satu buah cangkul, satu buah ember kecil, satu buah sprei warna biru yang terdapat bercak darah serta satu terpal warna biru yang juga terdapat bercak darah. Mereka pun telah meminta keterangan dari lima orang saksi. “Saat ini kami masih terus mendalami kasus ini,” tutur Tarno.
Sementara itu seorang saksis, Sukarta, 40, pemilik bengkel yang berada di seberang rumah korban mengungkapkan bahwa keluarga tersebut bersikap tertutup dan jarang bergaul. “Kalaupun mengobrol, hanya mengobrol saat mereka servis motor di bengkel ini,” tutur Sukarta. Selain itu Sukarta juga mengaku lebih sering melihat Sahroni, yang dipanggil pak haji, tiap waktu sholat untuk berangkat ke masjid. “Tapi memang beberapa hari ini memang sudah lama tidak melihat pak haji,” tutur Sukarta.
Sukarta pun mengaku sudah curiga pada Minggu (31/9) didatangi oleh kucing milik keluarga tersebut. “Padahal kucing itu sebelumnya tidak pernah melakukan itu. Kucing itu terus mengeong-ngeong seperti mau ngasih tahu sesuatu. Saya pikir awalnya minta makan, tapi dikasih makan gak mau. Terus kucing itu masuk ke rumah itu lagi,” jelas Sukarta.
Pada Senin (1/9) Sukarta mengaku mencium bau bangkai. Ia pun berusaha untuk mencari sumber bau itu namun tidak menemukannya. Kemudian Sukarta pun kaget saat semalam tiba-tiba mendapat informasi bahwa kelima korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. “Ya kaget. Sepanjang bengkel saya buka dari pagi sampai jelang magrib, gak melihat hal mencurigakan atau teriakan dari dalam rumah korban,” jelas Sukarta. (H-3)