Libur Idul Adha, Malioboro Tak Seramai Libur Panjang Lainnya

Suasana kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta pada Senin (9/6/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Libur panjang Idul Adha tak memberikan dampak signifikan kepada pelaku wisata di kawasan Malioboro.

Libur panjang kali ini tak seramai libur panjang sebelum-sebelumnya. Padahal ada empat hari libur berturut-turut dari Jumat (6/6) sampai Senin (9/6).

Di hari Senin yang merupakan hari terakhir cuti bersama, pantauan kumparan, kawasan Malioboro tampak tak terlalu ramai.

Hal ini pula yang dirasakan Muhammad Arifin (28) salah satu kusir andong di kawasan Malioboro. Dia butuh waktu 2,5 jam untuk mendapatkan penumpang hari ini.

"Dari pagi baru sekali narik ini," kata Arifin ditemui di Malioboro.

Suasana kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta pada Senin (9/6/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Pada empat hari libur Idul Adha ini, rata-rata dia narik penumpang dua kali sehari. Sementara di libur panjang biasanya bisa mencapai empat kali narik hanya dalam empat jam.

"Hari ini nunggu lagi belum dapat lagi," jelasnya.

Arifin membandingkan dengan libur panjang pada Kenaikan Yesus Kristus pada Mei lalu. Dia mengaku begitu mudah mendapatkan penumpang saat itu.

"Mungkin karena panjang ya. Mungkin kalau momen Idul Adha di rumah-rumah saja (wisatawannya)," bebernya.

Libur Idul Adha ini justru lebih mirip dengan libur akhir pekan pada umumnya. "Agak sepi kalau dibilang, mungkin juga daya beli masyarakat menurun," tuturnya.

"(Idul Adha) dulu biasanya ramai. Kalau liburan agak panjang ramai. Ini nggak tahu kenapa low (turun)," jelasnya.

Meningkat tapi Tak Signifikan

Suasana kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta pada Senin (9/6/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Sementara pedagang oleh-oleh di Teras Malioboro Ketandan mengatakan ada kenaikan pembeli saat libur Idul Adha tetapi tak signifikan.

"Ya lumayan. Tapi banyak Idul Fitri," kata Bambang, pedagang pakaian di Teras Malioboro Ketandan.

Dia mengatakan omzet libur Idul Adha ini sekitar Rp 500 ribu. Angka ini lebih tinggi dibanding hari biasa yaitu Rp 200 ribuan.

Sementara, jika libur panjang Idul Fitri atau libur panjang sekolah yang mencapai Rp 1 juta.

Dia mengatakan Teras Malioboro Ketandan ini mulai meningkat pengunjungnya setelah promo ditingkatkan oleh pemerintah.

"Mulai ada yang tahu. Kalau dulu awal-awal banyak yang takut karena dikira hotel. Dari pihak Teras juga promosi lewat sosmed juga," ujar Bambang.