
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 2 September 2025, dibuka melemah sebesar 7 poin atau 0,04% menjadi Rp16.426 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.419 per dolar AS. Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini melemah terbatas seiring tekanan risk off domestik dari aksi demonstrasi.
“Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi melemah terbatas terhadap dolar AS, walau masih tertekan sentimen risk off domestik dari demonstrasi. Namun, dolar AS juga masih tertekan oleh prospek pemangkasan suku bunga The Fed,” ujar Lukman di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, meski demonstrasi sudah mulai terkendali, sentimen domestik masih belum bisa langsung pulih.
"Di sisi lain, dolar AS yang masih tertekan ini berperan membantu rupiah tidak melemah lebih jauh,” kata Lukman.
Pada pekan ini, pasar akan menunggu rilis Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur AS dan PMI Jasa AS yang dikeluarkan oleh Institute for Supply Management, serta data Non-Farm Payrolls (NFP) AS.
“Investor cenderung masih wait and see menantikan data-data ekonomi penting AS pekan ini,” tuturnya.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan berkisar Rp16.350-Rp16.500 per dolar AS. (Ant/E-3)