Jakarta, CNBC Indonesia- Tingkat pengangguran di Inggris tetap berada di level tertinggi dalam empat tahun. Ini ditunjukan data resmi Kantor Statistik Nasional (ONS), Selasa (12/8/2025).
"Tingkat pengangguran tersebut berada di angka 4,7 persen dalam tiga bulan hingga akhir Juni," kata kantor itu, dikutip AFP.
"Tingkat pengangguran tidak berubah dari periode Maret-Mei, ketika mencapai level tertinggi sejak Juni 2021," tambahnya.
Melemahnya pasar tenaga kerja terjadi ketika kenaikan pajak bisnis yang tercantum dalam anggaran perdana pemerintahan Partai Buruh, yang kini menguasai pemerintah. Pajak bisnis akan mulai berlaku pada bulan April, dengan para analis memperingatkan bahwa hal itu akan menyebabkan perusahaan mengurangi perekrutan.
April juga menandai dimulainya tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yakni 10% terhadap Inggris. Kerajaan itu termasuk beruntung karena dikenai tarif dasar Trump.
"Angka-angka terbaru ini menunjukkan berlanjutnya pendinginan pasar tenaga kerja," kata Direktur Statistik Ekonomi ONS, Liz McKeown.
"Jumlah karyawan yang terdaftar kini telah turun dalam sepuluh dari dua belas bulan terakhir, dengan penurunan ini terkonsentrasi di sektor perhotelan dan ritel," tambahnya.
Terdapat sedikit penurunan jumlah karyawan perusahaan. Sementara pertumbuhan upah, tidak termasuk bonus, tetap stabil karena tekanan harga yang terus berlanjut.
Data juga menunjukkan lowongan pekerjaan anjlok 44.000 dalam tiga bulan hingga akhir Juli menjadi 718.000, level terendah sejak April 2021. ONS mengatakan terdapat bukti bahwa beberapa perusahaan mungkin tidak merekrut pekerja baru atau mengganti mereka yang telah keluar.
"Dampak perubahan biaya pemberi kerja dalam Anggaran Musim Gugur 2024 masih terasa, begitu pula ketidakpastian yang berkelanjutan di pasar global akibat tarif," kata penasihat ekonomi di firma akuntansi dan konsultasi MHA, Joe Nellis.
"Faktor-faktor ini telah menurunkan kepercayaan bisnis dan dengan demikian menurunkan rekrutmen," tambahnya.
Sementara itu, bank sentral, Bank of England (BoE) memangkas suku bunga acuannya pekan lalu sebesar seperempat poin menjadi 4%. Ini menjadi upaya mendorong ekonomi Inggris yang sedang kesulitan akibat ancaman tarif AS.
"Masih belum pasti apakah akan ada penurunan suku bunga pada bulan November, tetapi Desember tampaknya sedikit lebih mungkin," kata kepala keuangan dan pasar di Hargreaves Lansdown, Susannah Streeter.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]