Korban Penguntitan Berisiko Lebih Tinggi Terkena Stroke dan Penyakit Jantung

1 day ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Korban Penguntitan Berisiko Lebih Tinggi Terkena Stroke dan Penyakit Jantung Ilustrasi perempuan.(Dok. Freepik)

‎PEREMPUAN yang pernah mengalami penguntitan (stalking) berisiko jauh lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke dalam jangka panjang.

‎Dipublikasikan dalam jurnal Circulation, studi diikuti lebih dari 66 ribu perempuan selama 20 tahun dan menemukan bahwa mereka yang melaporkan pernah diuntit oleh pasangan saat ini, mantan pasangan, atau orang lain memiliki risiko 41 persen lebih tinggi berisiko terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang tidak melaporkan pengalaman penguntitan.

Risiko tersebut bahkan lebih tinggi pada perempuan yang pernah memperoleh perintah perlindungan, dengan kemungkinan 70 persen lebih besar mengalami penyakit jantung atau stroke.

"Bagi banyak orang, penguntitan tidak tampak seperti pengalaman yang serius, karena sering kali tidak melibatkan kontak fisik. Namun, penguntitan memiliki konsekuensi psikologis yang mendalam yang dapat berdampak fisik,” kata penulis senior studi sekaligus profesor epidemiologi psikiatri di Universitas Harvard, Amerika Serikat, Karestan Koenen dikutip dari Enuro News pada Rabu (3/9).

‎Koenen menyebut temuan ini menegaskan bahwa bentuk kekerasan non kontak yang umum terhadap perempuan menimbulkan bahaya kesehatan. Bahkan dirinya menyamakan dampak kasus penguntitan dengan perlakukan kebiasaan merokok atau pola makan yang buruk.

Penguntitan memengaruhi sekitar satu dari tiga perempuan dan satu dari enam laki-laki sepanjang hidup mereka, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Di Uni Eropa, angkanya mencapai 18,5 persen, dengan tingkat yang bervariasi dari 8,5 persen di Lituania hingga 32,4 persen di Slovakia, menurut data Uni Eropa.

Penguntitan mencakup perilaku berulang yang tidak diinginkan, seperti mengikuti, memata-matai, kunjungan tanpa diundang, atau pelecehan daring. Namun, studi ini menyoroti bahwa penguntitan jarang dibahas dalam penelitian medis, meskipun dapat menyebabkan trauma psikologis yang mendalam serta berpotensi berdampak pada kesehatan fisik.

‎Studi tersebut menganalisis data dari survei jangka panjang terhadap perawat perempuan di Amerika Serikat, mengumpulkan informasi mengenai riwayat penguntitan mereka pada tahun 2001 dan mengikuti partisipan hingga 2021.

‎"Pada awal studi, tidak ada peserta yang menderita penyakit kardiovaskular. Hampir 12 persen melaporkan pernah diuntit, dan hampir 6 persen menyatakan pernah memperoleh perintah perlindungan," ujarnya.

‎Penyakit jantung dan stroke dilaporkan sendiri oleh peserta dan diverifikasi melalui catatan medis. Selama dua dekade berikutnya, sekitar 3 persen perempuan mengalami penyakit kardiovaskular, dengan risiko yang jauh lebih tinggi pada mereka yang pernah diuntit atau memperoleh perintah perlindungan.

Dukungan Layanan Kesehatan

Oleh karena itu para penulis studi melihat tekanan psikologis akibat penguntitan dapat mengganggu sistem saraf, merusak fungsi pembuluh darah, serta mengubah mekanisme biologis lain jalur potensial yang menghubungkan kekerasan dengan kerusakan kardiovaskular.

‎Namun, studi lanjutan masih dibutuhkan untuk lebih memahami kaitan tersebut. Perlu dicatat, sebagian besar partisipan dalam studi ini adalah perawat kulit putih non-Hispanik, sehingga temuan ini mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan pengalaman perempuan secara keseluruhan.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa penguntitan dan kekerasan lebih banyak berdampak pada perempuan dari kelompok etnis minoritas serta komunitas berpenghasilan rendah.

Kendati memiliki keterbatasan, para penulis studi mengatakan bahwa temuan mereka menunjukkan perlunya tindakan lebih lanjut dalam mengatasi kekerasan terhadap perempuan.

“Dalam layanan kesehatan, kita perlu meningkatkan skrining untuk penguntitan dan bentuk kekerasan lainnya, serta menyediakan sumber daya bagi perempuan untuk melindungi diri,” ujar Koenen.

‎“Dan dalam skala yang lebih luas, pada tingkat kesehatan masyarakat, kita harus lebih baik dalam menangani serta mencegah akar penyebab kekerasan terhadap perempuan,” pungkasnya. (H-3)

Read Entire Article