
Tamu-tamu hotel di sepanjang pesisir barat Pulau Hawaii, Amerika Serikat, mulai dievakuasi. Langkah ini diambil menyusul peringatan tsunami imbas gempa dahsyat di Rusia pada Rabu (30/7).
Laporan otoritas di Hawaii, pengelola The Courtyard King Kamehameha’s Kona Beach Hotel bahkan sampai menutup operasional hotel. Mereka mengevakuasi semua tamu ke sekolah yang disulap jadi tempat pengungsian.
The Courtyard King Kamehameha's Kona Beach Hotel adalah bagian dari jaringan hotel Marriott International, di bawah merek Courtyard by Marriott.

Juru bicara hotel itu kepada CNN menjelaskan, upaya evakuasi dilakukan dengan koordinasi aparat setempat. Akan tetapi juru bicara itu menolak memberikan angka berapa banyak yang dievakuasi.
Kepanikan saat ini terjadi di Hawaii akibat peringatan tsunami imbas gempa Rusia. Warga mulai meninggalkan tempat tinggal atau tempat liburannya untuk menuju wilayah lebih aman.

“Semua orang mulai panik saat itu bahkan beberapa staf di resor kami. Ini bukan latihan. Ini sungguhan,” kata Laura Butchel warga yang sedang berlibur ke Hawaii.

Otoritas berwenang di Hawaii turut pula melaporkan kemacetan terjadi di sejumlah titik pulau.
Sementara warga lokal Hawaii dilaporkan mulai menyerbu swalayan untuk membeli kebutuhan pokok, seperti air sampai bahan makanan.
Gubernur Hawaii Josh Green dalam keterangan pers menyebut, tsunami akan tiba dalam dua jam. Dia meminta warga untuk segera mengevakuasi diri.


“Anda perlu mengantisipasi akan terjadi banjir di pulau-pulau dan itu akan segera terjadi setelah gelombang menerjang,” kata Green seperti dikutip dari CNN.
“Gelombang itu tidak akan menghantam satu pantai, melainkan akan menyelimuti pulau-pulau,” kata Green.