
Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengungkapkan, pihaknya turut meminta keterangan dari penghuni lain di Guest House Gondia yang masih terjaga di malam tewasnya Diplomat Arya Daru Pangayunan (39).
“Salah satu penghuni kos-kosan yang masih belum tidur sampai jam satuan begitu. Apakah ada suara yang mencurigakan? Tidak ada, suaranya hening,” ujar Anam saat ditemui di lokasi, Selasa (22/7).
Menurut Anam, informasi dari penghuni kos tersebut penting untuk menguatkan gambaran peristiwa yang terjadi. Ia juga menyoroti suasana sekitar pada malam kejadian.

“Apakah kondisinya kayak biasanya? Kurang lebih kayak biasanya. Apalagi di hari itu juga pas hujan rintik-rintik, itu juga penting,” jelasnya.
Selain meminta keterangan dari penghuni, Kompolnas juga turut memeriksa berbagai aspek fisik di kamar, termasuk kondisi plafon dan kunci, serta posisi CCTV.
“Nanti kami geser ke Polda Metro Jaya untuk lebih detail lagi apa yang sudah dilakukan dan sebagainya,” kata Anam.
Kunjungan Kompolnas ke indekos Arya Daru bertujuan untuk mendalami sejumlah informasi baru yang mereka peroleh. Kunjungan ini dilakukan untuk memverifikasi data serta mencocokkan informasi awal yang diperoleh dari hasil pendalaman di Yogyakarta.

Pada Minggu (19/7), Kompolnas sempat menemui keluarga Arya Daru di Bantul, dan mendapatkan sejumlah informasi baru.
“Kami melakukan pendalaman apa yang sudah kami dapat di Yogya, termasuk informasi awal yang sebelumnya kami dapat. Cek lokasi, cek detail kamar, cek apa yang ada di CCTV,” ujar Anam.
Arya Daru ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kamar indekosnya pada Selasa (9/7) pagi. Saat ditemukan, kepala pria 39 tahun ini terbungkus lakban berwarna kuning.
Sudah dua pekan lebih sejak penemuan mayatnya, namun belum ada keterangan dari pihak kepolisian terkait penyebab kematian pria dua anak itu.
Sejumlah saksi telah diperiksa, dan rekaman CCTV di lokasi terus dianalisis untuk mengungkap duduk perkara kematiannya. Hasil autopsi saat ini juga masih diteliti pihak labfor Polri.