
KEJUARAAN balap kuda nasional, Indonesia Horse Racing, kembali digelar di Lapangan Pacuan Kuda Legok Jawa, Pangandaran, Jawa Barat. Bertajuk Indonesia Horse Racing: Merdeka Cup 2025, kejuaraan yang digelar oleh Sarga.co bersama Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) serta dukungan Kementerian Pariwisata ini mengumpulkan ratusan joki penunggang kuda dan kuda terbaik tingkat nasional untuk berkompetisi menjadi yang tercepat.
Sepanjang 2025, Indonesia Horse Racing hadir dalam 9 race berbeda sejak kick off pada Februari hingga November 2025. Race pertama bertajuk Jateng Derby digelar di Lapangan Pacuan Kuda Tegalwaton, Kabupaten Semarang, Jateng, melibatkan 162 kuda.
Selanjutnya, Indonesia Horse Racing menghadirkan race bertajuk Triple Crown Serie pada April, Mei, dan Juli memperebutkan title paling bergengsi yakni Triple Crown.
Setiap race series terdiri dari kategori berbeda untuk memastikan kesetaraan, keselamatan, dan kualitas kompetisi. Di antaranya, kategorisasi berdasarkan kelompok umur, tinggi kuda, dan ras kuda. Ada empat arena pacuan jadi tuan rumah Indonesia Horse Racing 2025 yaitu Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung, Bantul, Lapangan Pacuan Kuda Tegalwaton, Semarang, Lapangan Pacuan Kuda Legok Jawa Pangandaran, serta Lapangan Pacuan Kuda Galanggang Bukit Ambacang, Padang.
Bupati Pangandaran Citra Pitriyami mengatakan Indonesia Horse Racing merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya adu balap kuda yang pernah populer di sejumlah daerah di Indonesia pada masa lampau. Ia menilai Indonesia Horse Racing menjadi salah satu hiburan yang menarik untuk dinikmati.
"Indonesia Horse Racing: Merdeka Cup 2025 yang digelar di Pangandaran sebagai race keenam Indonesia Horse Racing tahun ini salah satunya. Ajang ini menjadi event sport tourism yang menghadirkan warna baru pada pariwisata di Jawa Barat," kata Citra, Minggu (25/8).
Menurut dia, Lapangan Pacuan Kuda Legok Jawa Pangandaran tidak hanya menjadi tempat para kuda menunjukkan kecepatan dan kekuatannya. "Arena pacuan ini juga memanjakan mata para penonton yang hadir. Sebab, lintasan pacu ini berbatasan langsung dengan laut Pangandaran yang terkenal dengan kecantikannya," ucap Citra.
Ia memaparkan sambil menyaksikan adu balap, pengunjung dapat menikmati pemandangan laut dengan hembusan angin pantai menyejukkan dari tribun. Terlebih, arena pacuan kuda yang menyajikan panorama laut dari tribun hanya ada dua dunia. Selain di Pangandaran, juga ditemukan di Great Yarmouth Racecourse, Inggris.
"Daya tarik ini jadi salah satu yang membuat adu cepat Indonesia Horse Racing bukan hanya event olahraga, melainkan pilihan wisata menarik untuk dikunjungi di Pangandaran," kata Citra.
Ia menambahkan destinasi wisata Pangandaran lainnya terdapat di Cukang Taneuh yang terkenal dengan julukan Green Canyon Pangandaran. Curug ini dialiri air jernih dan diapit tebing batu yang tinggi di sebelah kanan dan kiri. Cocok untuk berenang, berendam, atau body rafting.Kemudian, Pantai Batu Hiu. Tempat ini menjadi andalan wisatawan untuk menikmati suasana pantai di pagi atau sore hari untuk bersantai sambil menyaksikan momen sunset cantik dari Laut Selatan.
Selanjutnya, Pantai Batu Karas, yang merupakan surga pencinta olahraga selancar air atau surfing. "Selain surfing, pengunjung bisa melakukan kegiatan lain seperti banana boat atau berenang di pinggiran pantai. Pantai ini juga cocok untuk bersantai atau menikmati momen hangat bersama orang-orang terdekat," pungkasnya. (H-2)