Komisi X: Anggaran Pendidikan Dipakai Kedinasan Dibahas di RUU Sisdiknas

3 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. Foto: Haya Syahira/kumparan

Ketua Fraksi Golkar MPR RI, Melachias Markus Mekeng, mengusulkan pemerintah agar memisahkan anggaran pendidikan dan anggaran pendidikan kedinasan. Menurutnya, besaran alokasi anggaran pendidikan kedinasan begitu timpang dengan pendidikan umum, menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia buruk.

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, sepakat dengan usulan ini. Politisi yang juga berasal dari Golkar itu menilai, pendidikan akan terus terbelenggu jika anggaran pendidikan tak dipisahkan dengan anggaran pendidikan kedinasan.

“Sekarang kementerian apa yang benar-benar mengurus pendidikan? Ternyata bukan hanya Kementerian Pendidikan Dasar Menengah, bukan hanya Kementerian Pendidikan Tinggi. Jadi ada puluhan kementerian lembaga yang ternyata menggunakan dana pendidikan ini, bahkan juga ada pendidikan-pendidikan kedinasan,” ucap Hetifah usai Sarasehan Pendidikan Fraksi Partai Golkar MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (8/8).

“Kalau anggarannya seperti ini, saya sebagai pimpinan Komisi X, merasa tidak mungkin kita keluar dari situasi yang membelenggu pendidikan kita. Ya akan tetap aja semua menangis seperti sekarang gitu ya, dari mulai sekolah-sekolah, di tingkat PAUD sampai ke pendidikan tinggi,” tambahnya.

Ilustrasi anak belajar di dalam kelas. Foto: hxdbzxy/Shutterstock

Di Indonesia sendiri, 20% APBN atau APBD harus dialokasikan ke pendidikan. Hetifah menilai, kalau anggaran pendidikan dan pendidikan kedinasan tak dipisahkan, ketentuan itu tidak akan maksimal.

Hal ini pun, menurutnya, akan dibahas dalam revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

“Komisi X akan menindaklanjuti dalam bentuk revisi Undang-Undang Sisdiknas, yang memang sudah berusia lebih dari 2 dekade, salah satunya mengatur tentang anggaran ini,” jelas Hetifah.

“Di samping mendefinisikan kembali apa yang dimaksud dengan anggaran pendidikan 20% dari mandatory spending di konstitusi kita, APBN maupun APBD, kami juga ingin memastikan bahwa distribusi yang 20% ini juga transparan, dan sesuai peruntukannya, tepat guna, tepat sasaran, dan juga tepat waktu,” tandasnya.

Sebelumnya, Mekeng menjelaskan alokasi anggaran pendidikan terlalu gemuk untuk pendidikan kedinasan.

“Tahun 2025, anggaran pendidikan kita Rp 724 triliun. Mungkin bisa dibuka ya. Rp 724 triliun, itu ke mana saja? Setelah saya melakukan searching, anggaran untuk pendidikan dasar, menengah, dan tinggi hanya Rp 91,4 triliun. Terus, ada anggaran kedinasan. Anggaran Rp 91,4 triliun itu digunakan untuk 64 juta siswa,” ucap Mekeng di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (8/8).

“Anggaran kedinasan untuk 13 ribu orang menggunakan Rp 104 triliun. Apa ini adil? 64 juta orang, hanya dikasih Rp 91,4 triliun. 13 ribu orang, anggaran kedinasan Rp 104 triliun,” tambahnya.

Ia menilai, karena ketimpangan ini, kualitas pendidikan di Indonesia tidak kian membaik. Dengan begitu, cita-cita Indonesia Emas tidak akan terwujud.

“Harusnya, ini harus digelorakan. Bahwa anggaran pendidikan itu harus ditingkatkan,” ucap Mekeng.

“Kalau kita tidak bergerak dari sekarang untuk minta anggaran pendidikan dialokasikan dengan semestinya, kita tidak akan bisa mencapai Indonesia Emas. Yang ada adalah Indonesia cemas,” tandas dia.

Read Entire Article