
KETUA Komisi E bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin mengapresiasi pembangunan Rumah Sakit Royal Batavia yang akan dibangun di kawasang Cakung, Jakarta Timur. Menurutnya, rumah sakit tersebut merupakan bukti keberpihakan pemerintah untuk melayani kesehatan
warganya.
"Terlebih sejauh ini, warga di bilangan Cakung, Jakarta Timur harus melintasi 10 kilometer untuk mencapai RSUD Budhi Asih atau Pasar Rebo yang notabene lebih jauh," ujarnya melalui keterangannya dikutip Selasa (2/9).
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap rumah sakit internasional tersebut mulai dibangun pada tahun 2026 dan ditargetkan selesai pada akhir 2027 dengan sumber biaya dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
"Rumah sakit ini bertaraf internasional dan baru pertama kali rumah sakit yang dibangun di Jakarta, yang namanya tidak menggunakan rumah sakit daerah, tetapi bernama Rumah Sakit Royal Batavia Cakung," kata Pramono beberapa waktu lalu.
RS Royal Batavia Cakung dibangun dengan luas sekitar 1,9 hektare, direncanakan memiliki 282 kamar perawatan dengan bangunan 13 lantai dan 2 basement.
Bangunan rumah sakit ini berbentuk panggung yang mengadaptasi konsep rumah panggung Betawi. Terdapat juga ornamen geometris khas Betawi, yakni tapak jala yang menghiasi bangunan.
"Baru kali ini desainnya rumah sakit nanti itu warna Betawinya nampak. Begitu orang datang, wajah Betawinya ada. Selama ini enggak ada wajah Betawinya di rumah sakit, tapi inilah saya yakin akan bisa dilakukan," ujar Pramono.
Ia berharap, RS Royal Batavia Cakung bisa menjadi rujukan pelayanan kesehatan barbagai penyakit seperti jantung, kanker, diabetes mellitus, dan lainnya. Bahkan, Pramono ingin RS ini menjadi percontohan bagi pemerintah daerah lain.
"Saya minta betul ini menjadi rumah sakit baru internasional yang menjadi acuan bagi rumah sakit-rumah sakit yang dimiliki oleh pemerintah daerah seluruh Indonesia, bukan hanya Jakarta," pungkasnya. (Far)