Jakarta (ANTARA) - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Priok masih menyelidiki penyebab kebakaran KM Dorolonda saat menjalani perawatan tahunan pada galangan kapal PT Dok Koja Bahari (DKB) di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (11/8).
“Kami masih fokus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP I Gusti Ngurah Putu Khrisna di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, saat ini masih dilakukan penyedotan air menggunakan alat penghisap (blower) agar asap udara di dalam kapal tetap steril.
Pihaknya juga masih melakukan penelusuran utnuk mencari sumber api yang menyebabkan terjadinya kebakaran.
“Sumber api diduga berasal dari dek lima dan dek enam karena kondisinya cukup hangus,” kata dia.
Baca juga: KM Dorolonda terbakar, operasional angkutan penumpang Pelni terganggu
Selain itu, asap pertama kali diketahui saat pekerja di dalam kapal sedang beristirahat di darat sehingga tidak ada korban jiwa akibat kejadian kebakaran tersebut.
“Korban jiwa masih nihil,” kata dia.
Sebelumnya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyatakan masih menunggu penjelasan secara menyeluruh terkait penyebab insiden itu.
"Sampai hari ini kami masih menunggu penjelasan dari PT Dok Koja Bahari karena kapal Dorolonda memang saat kejadian sedang jalani perawatan tahunan dan tidak beroperasi," kata Manajer Komunikasi Korporasi PT Pelni Ditto Pappilanda.
Ia mengatakan bahwa selama kapal Dorolonda berada di area PT Dok Koja Bahari atau galangan kapal, itu sepenuhnya menjadi tanggungjawab dari mereka.
Baca juga: Ini kata Pelni terkait kondisi KM Dorolonda
"Selama perawatan kapal, pengerjaan sepenuhnya kami percayakan kepada PT DKB," kata dia.
Menurut dia, kapal Dorolonda ini menjalani proses perawatan tahunan terhitung 29 Juli 2025 dan dijadwalkan selesai pada 11 Agustus 2025. Kemudian dilanjutkan dengan rencana uji coba melaut pada 14 Agustus 2025.
"Kejadian kebakaran ini terjadi saat kapal memasuki tahap akhir perawatan tahunan," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.