Kisah Proklamasi Indonesia 1942 di Gorontalo (Bagian I)

7 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walau berumur singkat, Proklamasi Indonesia pernah terjadi tiga tahun sebelum Sukarno-Hatta melakukannya di Jakarta. Tepatnya pada 23 Januari 1942, masyarakat Gorontalo menjadi saksi peristiwa yang bersejarah itu.

Pada Jumat tanggal 23 Januari 1942 M atau 6 Muharram 1361 H, pemimpin dan rakyat Gorontalo mengumumkan kemerdekaan Indonesia. Proklamasi itu dibacakan tiga tahun lebih awal daripada Proklamasi Kemerdekaan RI yang teksnya ditandatangani Sukarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Saat hari itu, khalayak ramai berkerumun di lapangan Kantor Kabupaten (Afdeling) Gorontalo. Sumber lain menyebutkan lokasinya adalah halaman Kantor Pos Gorontalo. Mereka menyaksikan momen bersejarah tersebut.

Yang bertindak sebagai pembaca teks Proklamasi RI 1942 adalah Nani Wartabone. Ia didampingi para rekan seperjuangannya, terutama RM Koesno Danoepojo. Oleh masyarakat lokal, keduanya disebut sebagai “Dwi Tunggal dari Tanah Sulawesi.”

Seperti dikutip dari buku Abad Besar Gorontalo, isi teks yang dibacakan itu adalah sebagai berikut. “Pada hari ini tanggal 23 Januari 1942, kita, bangsa Indonesia yang berada di sini, sudah merdeka, bebas lepas dari penjajahan bangsa mana pun juga. Bendera kita Merah Putih. Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya. Pemerintahan Belanda sudah diambil alih oleh Pemerintah Nasional. Mari kita menjaga keamanan dan ketertiban.”

Walaupun singkat, pembacaan teks Proklamasi RI 1942 itu amatlah bermakna. Sebab, kejadian tersebut menandakan besarnya spirit nasionalisme rakyat Gorontalo. Aspirasi mereka bukanlah untuk menjadi berdaulat atau mendirikan negara sendiri. Bukan pula menjadi bagian dari kekuatan luar, semisal Kekaisaran Jepang—yang berhasil mendepak Belanda dari Tanah Air sejak Maret 1942. Yang mereka inginkan adalah tegaknya Republik Indonesia, yang di dalamnya termasuk Gorontalo.

Kini, peristiwa itu dikenang sebagai Hari Patriotik 23 Januari. Barangkali, momen itu kerap luput dari perhatian masyarakat umum. Bagaimanapun, khususnya bagi orang Gorontalo, ini menandakan besarnya kecintaan mereka pada Tanah Air.

Joni Apriyanto dalam artikelnya, “Tumbuhnya Nasionalisme di Gorontalo: Sebuah Pencitraan Historiografi” menjelaskan, Gorontalo pada awal abad ke-20 menjadi tempat suburnya organisasi-organisasi sosial dan politik yang didirikan kalangan pribumi. Di daerah tersebut, hadirlah berbagai motor pergerakan, semisal Sarekat Islam (SI) atau Muhammadiyah.

Read Entire Article