
Kisah Nasikah, nenek berusia 74 tahun yang dititipkan ke panti jompo Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang oleh dua putrinya viral di media sosial.
Kisah itu lalu viral lantaran dalam persyaratan di panti jompo tertulis ibunya diserahkan secara total, artinya kedua anaknya tidak akan bertemu kembali dengan sang ibunda. Begitu juga ketika ibundanya meninggal dunia tidak akan dikabari ke keluarganya.
Kedua anaknya itu pun dengan yakin menandatangani persyaratan tersebut. Video itu mengundang berbagai respons warga yang menilai kedua anak Nasikah tak berbakti karena tega menyerahkan orang tuanya untuk selamanya.
Seperti apa kisah di baliknya?
Kanit Binpolmas Satbinmas Polres Lamongan, Ipda Purnomo ikut bertemu dengan Nenek Nasikah dan juga kedua anaknya.
Purnomo bercerita, saat dia melihat unggahan video itu tersebut, dia langsung menghubungi pemilik Griya Lansia.
"Terus saya tanya di mana orangnya sekarang. Orangnya sudah dijemput pulang karena anaknya di-bully," kata Purnomo kepada kumparan, Senin (30/6).
Purnomo menjelaskan bahwa Nasikah dibawa oleh dua putrinya ke pengasuh Griya Lansia bernama Arif Camra di Sidoarjo, sebelum dibawa ke Malang pada Jumat (27/6).
Berdasarkan informasi yang diberikan Arif kepada Purnomo, diketahui bahwa persyaratan 'penyerahan total' itu dibuat dengan tujuan memberikan keraguan terhadap dua putrinya untuk tidak menitipkan Nasikah ke Griya Lansia.
"Jadi Pak Arif ini sengaja bikin sulit ini biar anaknya ini berpikir ulang. Maksudnya nanti kalau tak titipkan aku enggak boleh besuk. Kalau meninggal enggak dikabari tujuannya Pak Arif itu baik. Tujuannya ini biar anak-anaknya ini enggak jadi dititipin gitu loh," jelasnya.
"Tapi karena ya saking bingungnya akhirnya dititipkan lah ibunya. Nah, setelah dititipkan ini pulang. Setelah pulang viral lah video itu," lanjutnya.
Purnomo berusaha untuk menengahi. Ia bilang ke keluarga Nasikah untuk tetap menitipkan ke Griya Lansia. Sementara, Purnomo juga menyampaikan ke Arif untuk tidak mengunggah konten lagi terkait penitipan Nasikah ke Griya Lansia tersebut.
"Mas Arif setuju nih. Begitu Mas Arif setuju, saya meluncur ke Surabaya, ketemu sama si anak-anaknya," ucapnya.
"Jadi kita kita bantu orang tapi orang itu jangan sampai dibully, kasihan. Karena begini setiap manusia ini mesti ada sisi kemanusiaannya. Saya yakin Mbak itu juga enggak tega nitipkan ibunya, namun kan keadaan terpaksa," tambahnya.
Namun rupanya keluarga sudah lebih dulu menjemput Nasikah kembali pada Jumat (27/6) sore. Keluarga besar Nasikah tidak tega dan memutuskan merawat Nasikah kembali.
2 Anak Tak Punya Rumah Sendiri
Sementara itu, anak kedua Nasikah, Fitria, menyampaikan bahwa dia sebenarnya hanya berniat menitipkan ibunya ke Griya Lansia.
"Saya cuma menitipkan. Nanti kan setiap bulannya saya ke sana bisa apa kasih uang buat itu, bisa jenguk. Sakit pun kan bisa dikabari sama pihaknya. Cuma di caption-nya itu loh di tulisannya membuang. Nggak boleh menjenguk, terus kalau mati pun enggak dikabari. Ternyata itu itu enggak benar," kata Fitria.

Fitria menerangkan, alasan dirinya dan kakaknya, Sri Rahayu, menitipkan ibunya ke Griya Lansia karena tidak ada tempat tinggal.
Ia mengaku saat ini tinggal bersama mertua. Sama halnya seperti kakak perempuannya itu. Sehingga, ia merasa bingung harus merawat Nasikah di mana.
"Saya pribadi kan enggak punya keluarga. Dari pihak ibu kan juga enggak punya rumah gitu loh. Saya sudah berkeluarga tapi numpang rumah mertua. Sedangkan kakak saya juga menikah juga numpang sama rumah mertua," ucapnya.
Saat ini, kata Fitria, keluarganya sepakat untuk merawat Nasikah bersama.
Nasikah rencananya akan ditempatkan di sebuah kos di Surabaya bersama dengan seorang keponakannya yang akan merawat. Sedangkan dia dan kakaknya akan membiayai kebutuhan makan dan hari-hari.
"Saya kos kan lagi di Babatan (Surabaya). Nanti seluruh biaya kebutuhan Ibu itu ditanggung sama semua keluarga besar di sini. Kan keluarga besarnya saya di sini semua. (Dijaga) saudara saya," ujarnya.