Home > Agama Tuesday, 12 Aug 2025, 16:06 WIB
Hasil kemerdekaan bukan semata-mata jerih payah manusia, tetapi ada campur tangan dan kuasa Allah.

Khutbah Jumat – Syukur atas Kemerdekaan Indonesia
الحمد لله، الحمد لله الذي أنعم علينا بنعمة الإيمان والإسلام، وأتم علينا نعمة الأمن والاستقرار، وهدانا إلى سبيل الحق والرشاد. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.أوصيكم ونفسي المذنبة المقصّرة أولًا بتقوى الله، فقد فاز المتقون، قال الله تعالى:> يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا(الأحزاب: 70-71)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Hari ini kita berada di bulan yang penuh makna bagi bangsa kita. Beberapa hari lagi, kita akan memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 (1436–1506 H / 1945–2025 M). Sebuah anugerah besar dari Allah ﷻ yang wajib kita syukuri.
Kemerdekaan adalah nikmat Allah yang luar biasa. Ia bukan hanya hasil perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan harta, tenaga, bahkan jiwa, tetapi juga pertolongan Allah ﷻ yang memberikan kemenangan. Allah menegaskan dalam Al-Qur’an:
وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِندِ اللَّهِ
“Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah.” (QS. Al-Anfal: 10)
Maka bersyukur atas kemerdekaan bukan sekadar dengan ucapan, tapi dengan menjaga amanah kemerdekaan itu sendiri.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Syukur atas kemerdekaan berarti kita:
1. Mengakui bahwa kemerdekaan adalah karunia Allah – bukan semata hasil kekuatan manusia.
2. Mengisi kemerdekaan dengan kebaikan – bukan kemaksiatan yang mengundang murka Allah.
3. Menjaga persatuan dan perdamaian – sebagaimana para pendiri bangsa mewariskan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
“Barangsiapa di pagi hari merasa aman di lingkungannya, sehat badannya, memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan dunia seluruhnya diberikan kepadanya.” (HR. Tirmidzi)
Kemerdekaan yang kita nikmati adalah bagian dari aman fi sirbihi – rasa aman di negeri sendiri. Nikmat ini harus kita jaga.
Ma’asyiral muslimin,
Allah memperingatkan dalam QS. Ibrahim: 7:
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ، وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah nikmat kepadamu; tetapi jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Lupa bersyukur berarti mengisi kemerdekaan dengan perpecahan, korupsi, kemaksiatan, dan kemalasan. Jika itu terjadi, maka nikmat aman bisa saja dicabut, diganti dengan kegelisahan, kerusuhan, bahkan penjajahan dalam bentuk baru.
Cara Bersyukur atas Kemerdekaan
1. Mentaati Allah dan Rasul-Nya – menjalankan syariat dan menjauhi maksiat.
2. Menjaga persatuan umat dan bangsa – tidak terprovokasi isu yang memecah-belah.
3. Berpartisipasi dalam kebaikan – bekerja keras, jujur, dan amanah di bidang masing-masing.
4. Mendoakan negeri – Rasulullah ﷺ mendoakan kota Madinah agar diberkahi; kita pun mendoakan Indonesia agar diberi keamanan dan keberkahan.
Partner of Republika Network. Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara. email: infosajada.id, Silakan kirimkan info