Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Cris Kuntadi menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan dunia industri dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan adaptif agar dapat berdaya saing di tengah pesatnya transformasi digital.
Cris dalam keterangannya di Jakarta, Rabu menekankan bahwa keberhasilan pembangunan di era digital tidak cukup hanya mengandalkan kecanggihan teknologi, tetapi juga sangat bergantung pada kesiapan dan kualitas SDM.
“Transformasi digital harus menempatkan manusia sebagai pusat dari setiap kebijakan dan inovasi. Pendekatan berpusat pada manusia, atau People Centered Approach, menjadi fondasi utama strategi ketenagakerjaan ke depan,” ujar dia.
Lebih lanjut, Cris mengungkapkan sejumlah tantangan ketenagakerjaan yang lebih banyak didominasi oleh pekerja informal, ketidaksesuaian kompetensi dengan kebutuhan industri, serta tingginya angka pengangguran di kalangan muda.
Baca juga: Mendikti dorong saintek dan kebangsaan jadi pilar SDM unggul Indonesia
Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemnaker telah merumuskan strategi transformasi ketenagakerjaan dengan fokus pada penguatan fondasi SDM.
Strategi tersebut mencakup pelatihan vokasi yang adaptif terhadap kebutuhan industri, program reskilling secara masif dan inklusif bagi kelompok rentan dan pekerja informal, serta penguatan hubungan industrial yang kolaboratif dan berkelanjutan.
Selain itu, Cris juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi digital, termasuk kecerdasan buatan (AI), dalam membangun sistem ketenagakerjaan berbasis data.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.