
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang melanjutkan inisiatif pengembangan kawasan melalui pendekatan yang tak lazim: olahraga. Ajang Industropolis Run 2025 resmi diperkenalkan kepada publik dalam sebuah konferensi pers di Management Office KEK Industropolis, Batang, Jawa Tengah, Kamis (7/8/2025) petang
Mengusung tema “Dare to Explore”, kegiatan ini tidak hanya menandai keberlanjutan dari gelaran serupa yang diselenggarakan tahun lalu, tetapi juga menunjukkan ambisi KEK Batang untuk menjadikan sport tourism sebagai bagian dari identitas kawasan industri ini.
Yang berbeda dari edisi sebelumnya, Industropolis Run tahun ini telah mengantongi sertifikasi resmi dari AIMS (Association of International Marathons and Distance Races)—sebuah badan internasional yang berwenang mengakui standar pelaksanaan lomba lari. Dengan sertifikasi ini, Industropolis Run naik kelas menjadi salah satu ajang lari yang layak masuk kalender atlet-atlet lari nasional maupun internasional.
Dalam konferensi pers yang digelar di Hall Grand Batang City, Kepala Divisi Corporate Secretary KEK Industropolis Batang, Burhan Murtaki, menyatakan bahwa Industropolis Run bukan semata perlombaan.
“Ini adalah momentum untuk menunjukkan bahwa KEK Industropolis Batang adalah kawasan masa depan yang menyatukan industri, pariwisata, dan gaya hidup sehat,” ujar Burhan.
Burhan menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai medium promosi kawasan, sekaligus membangun citra Batang sebagai destinasi sport tourism di Indonesia. Rute yang ditawarkan dalam Industropolis Run 2025 mencakup kategori Half Marathon (21,1 km) dan 10K, serta kategori non-kompetitif 5K Fun Run.
“Berbeda dari lomba lari pada umumnya, jalur yang dilalui benar-benar steril dari kendaraan, landai, dan dikelilingi kawasan perkebunan karet, danau buatan, serta kompleks industri yang biasanya tertutup bagi masyarakat umum,” terang Burhan.
Tak hanya itu, sistem pencatatan waktu berbasis timing chip juga diterapkan, memungkinkan peserta mendapatkan rekam waktu valid untuk keperluan kompetisi resmi lain.
“Dengan cara ini, KEK Batang tidak hanya menyelenggarakan lomba, tetapi juga membuka akses ke ruang industri yang selama ini cenderung tertutup. Narasi sport tourism dalam hal ini dipadukan dengan eksposisi kawasan yang sarat investasi dan infrastruktur,” jelas Burhan.
Tahun ini, panitia menargetkan 2.525 peserta, dengan rincian sebagai berikut: Half Marathon: 300 peserta 10K: 700 peserta 5K Fun Run: 1.025 peserta Kategori Undangan: 500 peserta
Total hadiah yang disediakan mencapai Rp37 juta, dengan pembagian hadiah untuk pemenang pria dan wanita di kategori HM dan 10K, serta hadiah untuk kostum terbaik—sebuah elemen yang memperlihatkan sisi meriah dan kreatif dari ajang ini.
Pendaftaran dibuka mulai 1 September 2025 pukul 19.00 WIB melalui situs resmi www.industropolisrun.id. Pembayaran dilakukan melalui sistem QRIS.
“Setiap peserta berhak mendapatkan race pack berisi jersey resmi, medali finisher, nomor dada dengan chip waktu, tote bag, asuransi, e-sertifikat, serta akses ke water station dan titik penyegar,” papar Burhan.
Sedangkan harga tiketnya: HM: Rp450.000 (Early Bird: Rp400.000); 10K: Rp250.000 (Early Bird: Rp200.000); 5 K:
K: Rp200.000 (Early Bird: Rp150.000)
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari masyarakat sekitar. Penampilan kesenian tradisional dan sorak-sorai anak sekolah sepanjang lintasan menjadi elemen penting yang mempertegas pendekatan budaya dalam lomba ini.
Rute yang dilalui peserta akan membawa mereka ke berbagai titik penting di KEK Industropolis Batang: mulai dari kompleks industri, perkebunan karet, danau reservoir, hingga Terminal Multipurpose Batang.
Menurut Burhan, kombinasi elemen lokal dan modern ini menunjukkan bagaimana KEK Batang ingin membangun wajah kawasan yang tidak hanya industrial, tetapi juga hidup, inklusif, dan berkelanjutan.
“Industropolis Run 2025, dalam konteks ini, adalah upaya mempertemukan investasi, gaya hidup sehat, dan identitas kultural dalam satu langkah strategis,” pungkasnya. (H-1)