
KAPTEN Bournemouth, Adam Smith, mengaku terkejut dan marah setelah rekannya, Antoine Semenyo, melaporkan mengalami pelecehan rasial dari seorang suporter. Pelecehan itu terjadi saat laga pembuka Liga Premier Liverpool vs Bournemouth di Anfield.
Insiden terjadi pada menit ke-30 ketika Semenyo memberi tahu wasit Anthony Taylor. Pertandingan sempat dihentikan sejenak dan kedua manajer diberi penjelasan. Seorang pendukung Liverpool yang diduga melakukan gestur rasis saat Semenyo melakukan lemparan ke dalam dibawa keluar oleh polisi saat jeda babak pertama.
Meski menjadi korban, penyerang Ghana itu tetap bermain dan bahkan mencetak dua gol di babak kedua, membawa Bournemouth nyaris menahan imbang juara bertahan sebelum gol telat Federico Chiesa dan Mohamed Salah memastikan kemenangan 4-2 untuk Liverpool.
“Benar-benar tidak dapat diterima. Saya terkejut ini masih terjadi di zaman sekarang. Tidak tahu bagaimana Ant bisa tetap bermain dan mencetak gol setelah mengalaminya,” ujar Smith. Ia menambahkan bahwa kampanye anti-rasisme seperti aksi berlutut jelang laga belum cukup memberi efek jera.
Pelatih Bournemouth, Andoni Iraola, menyayangkan insiden ini menutupi laga pembuka yang sebenarnya berlangsung seru. “Seharusnya kita bicara soal kualitas pertandingan, bukan soal ini. Sayangnya, masalah ini masih besar, tidak hanya di sepak bola,” ujarnya.
Liverpool Puji Semenyo
Manajer Liverpool, Arne Slot, yang berbicara langsung dengan Semenyo setelah laga, memuji keteguhan mental sang pemain. “Ini sama sekali tidak bisa diterima, apalagi di Anfield. Kami akan membantu polisi mencari pelakunya. Kredit besar untuknya, dia menunjukkan kekuatan mental luar biasa,” kata Slot.
Dalam pernyataan resminya, Liverpool menegaskan mengutuk segala bentuk rasisme dan diskriminasi, serta mendukung penuh proses investigasi kepolisian yang tengah berlangsung. (AFP/Z-2)