PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) mencatat pengiriman lebih dari 89 ribu ekor hewan peliharaan yang didominasi kucing per Juli 2025. Capaian ini menunjukkan peningkatan kebutuhan masyarakat serta posisi KAI Logistik sebagai penyedia layanan logistik yang inklusif dan adaptif.
Manager of Public Relations KAI Logistik, Adjeng Putri Adhatu, menjelaskan tren kepemilikan hewan peliharaan di Indonesia terus meningkat, menjadikan layanan pengiriman hewan sebagai kebutuhan penting bagi masyarakat. Lebih jauh, layanan ini turut mendorong perputaran ekonomi masyarakat, khususnya komunitas breeder maupun adopsi hewan peliharaan.
“Layanan ini bukan hanya menunjang mobilitas masyarakat, tetapi juga membuka aksesibilitas bagi masyarakat di kota kecil yang ingin membawa hewan peliharaannya untuk mendapatkan perawatan atau pelatihan di kota besar,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (26/8).
Menurut dia, KAI Logistik tidak hanya sebagai penyedia layanan logistik, tetapi juga sebagai ekosistem kehidupan masyarakat. “Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan ruang edukasi, interaksi, serta kontribusi nyata dalam mendukung kesejahteraan hewan peliharaan, khususnya kucing yang memiliki kedekatan emosional dengan banyak keluarga di Indonesia,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, KAI Logistik juga menegaskan bahwa layanan pengiriman hewan peliharaan melalui KALOG Express dilaksanakan dengan standar keamanan, profesionalisme, dan memperhatikan kesejahteraan hewan. Lebih lanjut, layanan ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas real time tracking.
“Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen KAI Logistik untuk senantiasa mendukung kebutuhan masyarakat sekaligus memperkuat peran perusahaan dalam membangun ekosistem logistik yang inklusif, berkelanjutan, dan memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan,” kata Adjeng.
Secara keseluruhan, KAI Logistik mencatat pada periode Januari hingga Juli 2025 telah mengirim 173.484 ton barang, mengalami peningkatan sebesar 16 persen dibandingkan periode sama pada tahun 2024 yang mencapai 149.598 ton. Peningkatan volume ini mencerminkan tingginya permintaan terhadap layanan logistik berpendingin, khususnya pada sektor pangan, farmasi, dan komoditas lainnya.
Direktur Pengembangan Usaha, Riyanta menegaskan bahwa layanan cold chain KAI Logistik berperan strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan stabilitas pasokan.
“Mayoritas pengiriman komoditas perishable didominasi rute Surabaya–Jakarta untuk memenuhi konsumsi wilayah barat Pulau Jawa, khususnya Jabodetabek. Komoditas umumnya berasal dari hasil penangkapan laut maupun impor. Dengan jaringan perkeretaapian dan fasilitas cold chain kami, pengiriman dapat dilakukan lebih cepat, aman, dan terukur,” ujarnya.
Selain rute utama tersebut, jalur Jakarta–Surabaya dan Surabaya–Semarang Tawang juga mencatat volume signifikan, mencerminkan peran KAI Logistik sebagai penghubung arus barang antar-kota besar. Pencatatan volume tertinggi terjadi pada Mei 2025 dengan 29.574 ton, yang turut didorong oleh momentum Hari Besar Keagamaan dan membuktikan keandalan layanan cold chain dalam memenuhi lonjakan permintaan pasar.