Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, mengikuti tradisi pengantaran tugas yang dipimpin langsung KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Selasa (19/8).
Tandyo sebelumnya menjabat Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Tandyo menyampaikan permohonan maaf sekaligus penghargaan kepada seluruh jajaran TNI AD.
“Saya mohon maaf apabila dalam perbuatan, tutur kata, tingkah laku dan juga belum bisa berkontribusi secara maksimal terhadap TNI Angkatan Darat, dan sekali lagi itu adalah kekurangan saya pribadi," kata Tandyo.
"Dan kalau itu adalah sesuatu yang bisa dihasilkan karya Angkatan Darat, itu adalah kerja bersama-sama karena tidak ada suatu produk yang dihasilkan oleh orang per orang,” tambah dia.
Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menegaskan pentingnya komitmen seluruh prajurit dalam memperkuat sistem pertahanan negara seperti yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto melalui program pembentukan dan pemekaran satuan TNI.
“Kita memiliki Sishankamrata dengan doktrin turunannya, yaitu sistem pertahanan pulau-pulau besar dan gugusan pulau-pulau strategis yang harus kita bangun bersama. Hal ini telah terbukti, dalam kurun waktu 390 hari masa kepemimpinannya, Presiden RI mampu diwujudkan pembangunan 100 batalyon baru. Inilah implementasi nyata dari Sishankamrata,” ucap Tandyo.
Dengan begitu, Maruli akan merangkap jabatan sebagai KSAD dan Wakil KSAD hingga Panglima TNI menentukan pejabat baru yang akan menggantikan Tandyo.
Puncak acara ini ditandai dengan penghormatan dan penciuman Panji TNI AD Kartika Eka Paksi oleh Wakil Panglima TNI.
Prosesi ini menjadi simbol pengabdian, loyalitas, serta tekad menjaga kejayaan TNI Angkatan Darat, sekaligus menegaskan bahwa setiap langkah pengabdian seorang prajurit selalu berpulang pada komitmen untuk menjaga kehormatan dan kejayaan bangsa.
Tradisi pengantaran tugas itu bukan sekadar seremonial, tetapi juga bentuk penghormatan atas dedikasi Tandyo Budi Revita, selama menjalankan tugas sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat.