Jemaah Haji Asal Sulawesi Utara Ikut Lempar Jumrah di Jamarat

Laporan: Ridwan Nurhamidin-Makkah

Suasana lempar jumrah pada gelaran ibadah Haji 2025.

Hari pertama Tasyrik usai Idul Adha atau pada 11 Zulhijah (7/6), para Jemaah Haji asal Sulawesi Utara (Sulut), mengikuti Lempar Jumrah, ritual kesembilan pada ibadah Haji yang memiliki makna perlawanan Nabi Ibrahim terhadap setan atas godaan untuk tidak mematuhi Allah SWT.

Sebelumnya pada 10 Zulhijah (6/6), para jemaah telah terlebih dahulu melakukan ibadah lempar jumrah Aqabah di Jamarat atau lokasi untuk melempar jumrah.

Para jemaah haji asal Sulut ini berbaur bersama dengan jemaah haji yang berasal dari seluruh dunia pada ritual lempar jumrah, yang akan dilaksanakan berturut-turut sejak tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah.

Jemaah haji nantinya akan melempar ketiga jumrah dengan urutan Jumrah Ula, Jumrah Wustha dan Jumrah Aqabah, di mana masing-masing itu para jemaah akan melempar batu kerikil sebanyak tujuh kali dengan cara melontarkannya satu per satu.

Adapun para jemaah haji melemparkan batu kerikil secara satu per satu dengan setiap kali melempar membaca takbir. Selalu diingatkan kepada para jemaah untuk tertib dalam melaksanakan ritual itu karena banyaknya jemaah haji yang berada di Jamarat.

Setelah melakukan lempar jumrah, para jemaah haji asal Sulut kemudian berdoa meminta agar ibadah lempar jumrah tersebut menjadi sarana dalam meraih haji yang mabrur dan dosa-dosa ikut terampuni.

Hingga memasuki ibadah lempar jumrah ini, jemaah haji asal Sulut masih bisa melaksanakan kegiatan atau ritual ibadah dengan baik.