
Pernahkah Anda membayangkan jika tiba-tiba satu sisi wajah terasa melorot, tangan sulit digerakkan, atau ucapan mendadak jadi cadel? Kondisi ini bukan adegan di film, melainkan gejala serius stroke. Stroke adalah serangan mendadak pada otak yang dalam sekejap bisa mengubah hidup seseorang.
Sederhananya, stroke terjadi saat aliran darah ke bagian otak terganggu. Gangguan ini bisa karena pembuluh darah tersumbat (stroke iskemik) atau pecah (stroke hemoragik, termasuk perdarahan di dalam otak atau di permukaan otak). Akibatnya, sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi, lalu mati.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke merupakan penyebab utama disabilitas dan penyebab kematian kedua di seluruh dunia. Sejak tahun 1990 hingga 2019, angka kejadian stroke melonjak 70% dan jumlah kematiannya naik 43%. Mirisnya, di Indonesia, stroke bahkan sudah jadi penyebab kematian nomor satu.
Memahami apa itu stroke memang penting, tapi yang tak kalah krusial adalah mengenali pemicu atau faktor risikonya agar kita bisa mencegah serangan ini.

Waspadai Pemicunya
Banyak hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena stroke. Tekanan darah tinggi adalah pemicu utamanya. Selain itu, kebiasaan merokok, kurang gerak, pola makan tidak sehat, konsumsi alkohol berlebihan, detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium), kolesterol tinggi, obesitas, faktor keturunan, stres, dan depresi juga punya andil besar. Ingat, para penyintas stroke seringkali harus menghadapi dampak jangka panjang, seperti keterbatasan fisik, kesulitan bicara, bahkan kehilangan pekerjaan dan jaringan sosial.
Jika pemicu sudah kita kenali, lantas bagaimana saat stroke benar-benar menyerang? Di sinilah pentingnya mengenali gejala 'SeGeRa Ke RS' yang bisa jadi penyelamat nyawa.
"SeGeRa ke RS": Kunci Pertolongan Cepat
Waktu itu otak. Semakin cepat stroke ditangani, makin besar kesempatan pasien untuk pulih dan meminimalkan kerusakan otak. Makanya, mengenali gejalanya sedini mungkin itu penting sekali. Ingat saja akronim "SeGeRa Ke RS"sebagai panduan cepat:
• Se – Senyum Tidak Simetris: Perhatikan kalau salah satu sudut bibir tampak turun atau senyum hanya ke satu sisi. Penderita juga sering tersedak atau kesulitan menelan saat minum.
• Ge – Gerak Tiba-tiba Lemah: Satu bagian tubuh, seperti lengan atau tungkai, mendadak terasa lemas atau sama sekali tidak bisa digerakkan.
• Ra – Bicara Pelo atau Tidak Nyambung: Tiba-tiba bicara jadi cadel, tidak jelas, atau bahkan tidak bisa bicara sama sekali. Bisa juga ia kesulitan memahami apa yang kita ucapkan.
• Ke – Kebas atau Kesemutan Satu Sisi: Rasa kebas, mati rasa, atau kesemutan parah yang mendadak muncul pada separuh tubuh dan terasa sulit dikendalikan.
• R – Rabun Mendadak: Penglihatan tiba-tiba kabur atau bahkan gelap pada satu atau kedua mata tanpa sebab yang jelas.
• S – Sakit Kepala Hebat: Sakit kepala yang sangat parah, muncul tiba-tiba, terasa berbeda dari biasanya, dan sering disertai pusing, gemetar, atau sempoyongan karena gangguan keseimbangan.
Jika Anda atau orang di sekitar mengalami salah satu atau lebih gejala ini secara mendadak, jangan tunda! Segera bawa ke Rumah Sakit terdekat. Penanganan pada penderita stroke atau periode emas penyakit tersebut adalah kurang dari 4,5 jam. Tindakan cepat bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah dampak stroke jadi lebih parah dengan potensi kesembuhan yang lebih tinggi.