Jaksa AS Ancam Gugat Google Cs, Tuduh Bikin Chatbot AI Gak Suka Donald Trump

1 month ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadiri pertemuan puncak NATO di Den Haag, Belanda, Rabu (25/6/2025). Foto:  Ludovic Marin/Pool via REUTERSPresiden Amerika Serikat Donald Trump menghadiri pertemuan puncak NATO di Den Haag, Belanda, Rabu (25/6/2025). Foto: Ludovic Marin/Pool via REUTERS

Seorang Jaksa Agung Missouri, AS, bernama Andrew Bailey mengancam akan menggugat Google, Microsoft, OpenAI, dan Meta atas dugaan praktik bisnis yang menyesatkan.

Pasalnya chatbot AI mereka. seperti Gemini, Copilot, ChatGPT, dan Meta AI, disebut menempatkan Donald Trump di posisi terakhir dalam permintaan pengguna untuk mengurutkan lima presiden dari terbaik ke terburuk, khususnya dalam hal antisemitisme.

Bailey menuduh chatbot tersebut memberikan informasi yang tidak akurat dan gagal menjalankan peran sebagai penyaji fakta netral dari internet. Ia menyebut jawaban chatbot sangat menyesatkan untuk pertanyaan sejarah yang seharusnya sederhana.

Bailey menuntut akses ke berbagai dokumen, termasuk yang terkait dengan proses pemblokiran, penyensoran, dan penurunan peringkat. Permintaan yang secara logis bisa mencakup hampir semua dokumen pelatihan large language models (LLM).

“Respons yang membingungkan ini menimbulkan pertanyaan, mengapa chatbot Anda menghasilkan jawaban yang tampaknya mengabaikan fakta sejarah objektif demi mendukung narasi tertentu?” tulis Bailey dalam surat resminya, mengutip The Verge.

Ironisnya, salah satu chatbot yang dituduh, yakni Microsoft Copilot, yang sebenarnya tidak pernah memberikan peringkat. Tuduhan ini berasal dari sebuah blog konservatif yang menguji enam chatbot, termasuk Grok dari X dan DeepSeek dari China. Menariknya, dua chatbot ini justru menempatkan Trump di posisi pertama.

Namun menurut laporan Techdirt, bahkan situs sumber yang digunakan Bailey menyatakan bahwa Copilot menolak memberikan peringkat, tapi itu tidak menghentikan Bailey mengirim surat ke CEO Microsoft, Satya Nadella, menuntut penjelasan.

Fakta ini makin memperparah kejanggalan kasus ini, karena semua surat Bailey menyebut bahwa hanya tiga chatbot yang menempatkan Trump di urutan terakhir, bukan empat.

Bailey juga menyebut bahwa apa yang ia sebut sebagai “sensor terhadap Presiden Trump oleh Big Tech” seharusnya membuat perusahaan-perusahaan ini kehilangan perlindungan hukum sebagai penerbit netral di bawah undang-undang federal, merujuk pada Pasal 230 Undang-Undang Kesopanan Komunikasi (Communications Decency Act), meski argumen hukumnya terdengar seperti teori absurd yang sudah lama dibantah para ahli hukum.

Jika nama Bailey terdengar familiar, itu karena sebelumnya ia sempat mencoba menyelidiki Media Matters yang menuding X milik Elon Musk menayangkan iklan di konten pro-Nazi. Kasus itu pun diblokir. Ada kemungkinan penyelidikan kali ini juga tak akan ke mana-mana.

Tentu saja, pertanyaan seputar tanggung jawab hukum chatbot atas penyebaran informasi palsu dan seberapa jauh mereka seharusnya menjawab permintaan subjektif masih layak dibahas secara serius. Tapi upaya Bailey kali ini, yang bahkan secara matematis keliru menghitung jumlah chatbot, lebih terlihat sebagai aksi politik yang memaksa perusahaan teknologi untuk lebih memuja seorang tokoh politik.

Read Entire Article