
DRAMA Korea AEMA yang tayang di Netflix menceritakan versi fiksi dari produksi nyata Madame Aema, film erotis pertama Korea pada tahun 1982. Semua karakter yang digambarkan dalam drama Aema adalah fiksi. Lee Ha-nee (juga dikenal sebagai Honey Lee) berperan sebagai Jeong Hee-ran, aktris Korea senior yang dikenal karena adegan telanjang dalam perannya.
Hee-ran merupakan idola industri film Korea, dan dia bosan harus memainkan peran-peran kosong yang terlalu seksual. Ketika dia mendapatkan naskah Madame Aema, proyek terakhir yang harus dia selesaikan sebelum bebas dari kontraknya dengan studio fiksi Shinsung Pictures, dia memutuskan untuk mengambil sikap. Dia mengumumkan kepada media bahwa dia hanya akan memainkan peran tanpa adegan telanjang ke depannya.
Pimpinan studio yang serakah dan misoginis, Ku Jung-ho (Jin Sun-kyu) marah besar. Dia memutuskan untuk menunjuk seorang aktris tak dikenal untuk peran utama, dan mengasingkan Hee-ran ke peran pendukung. Masuklah Shin Ju-ae (Bang Hyo-rin), aktris pemula yang bersedia memperlihatkan payudaranya untuk mendapatkan masa depan yang stabil. Ketika dia memikat sutradara pemula Kwak In-u (Cho Hyun-chul) dengan tarian tap, dia berhasil mendapatkan peran tersebut.
Ju-ae mengidolakan Hee-ran, tetapi Hee-ran melihat calon bintang muda itu sebagai ancaman. Hee-ran mencoba menakuti Ju-ae agar pergi, tetapi akhirnya melihat perempuan muda itu sebagai sekutu dalam perjuangan melawan industri film dan masyarakat yang didominasi laki-laki yang misoginis.
Sebagian besar aksi dalam Aema berlangsung di sepanjang Chungmuro, sebuah jalan panjang di pusat Seoul tempat industri film Korea secara historis berpusat. Kawasan ini menjadi rumah bagi agen film dan bioskop, termasuk salah satu bioskop tertua di Korea, Dansungsa. Dalam Aema, Chungmuro adalah tempat berdirinya Shinsung Pictures. (H-4)