Indonesia Dorong Pembiayaan Syariah dan Zakat untuk Tutupi Kesenjangan Dana SDGs

1 month ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pembiayaan pembangunan berkelanjutan untuk mencapai seluruh target Sustainable Development Goals (SDGs). Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Putut Hari Satyaka, mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan dana sekitar 4,2 triliun dolar AS untuk mencapai seluruh target SDGs, dengan kesenjangan pendanaan yang masih signifikan, yakni sebesar 1,7 triliun dolar AS.

Dalam Konferensi Pendanaan Pembangunan yang digelar di Sevilla pada hari ini, Putut menegaskan bahwa Indonesia harus bergerak dari pendekatan tradisional dan menerapkan strategi yang terintegrasi serta transformatif untuk menutup celah pembiayaan tersebut.

“Kami perlu menerapkan pendekatan yang terintegrasi dan transformatif, bukan sekadar bisnis seperti biasa. Ada dua langkah utama yang kami lakukan untuk mengatasi tantangan ini,” katanya seperti dikutip dari UN News, Senin (30/6/2025).

Langkah pertama adalah meningkatkan efisiensi, ketangguhan, dan transparansi dalam pengelolaan keuangan publik. Hal ini mencakup penyelarasan anggaran dengan target SDGs, penguatan efisiensi belanja, serta memastikan sumber daya digunakan tepat sasaran pada sektor-sektor pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, pendekatan inovatif diperlukan dengan memperluas instrumen pembiayaan seperti pembiayaan campuran (blended finance), obligasi tematik, dan pembiayaan berbasis iman (faith-based financing). Indonesia telah membangun ekosistem pendukung yang melibatkan para pemangku kepentingan dan menciptakan regulasi yang kondusif bagi pertumbuhan pasar keuangan inovatif.

Pembiayaan berbasis iman, khususnya keuangan syariah, disebut sebagai instrumen kunci. Dengan 85 persen penduduk beragama Islam, Indonesia memiliki tradisi kuat pembiayaan berbasis agama seperti zakat dan wakaf, yang kini juga diarahkan untuk mendukung SDGs. “Pertumbuhan keuangan syariah mencapai 14 persen per tahun, melampaui keuangan konvensional,” kata Putut.

Putut menggarisbawahi keberhasilan Indonesia dalam mengumpulkan dana melalui instrumen ini, termasuk penerbitan green sukuk berdaulat pertama di dunia pada 2018 senilai 1,25 miliar dolar AS untuk proyek energi terbarukan dan adaptasi iklim. Hingga 2023, pemerintah telah mengumpulkan sekitar 1,4 miliar dolar AS dari green sukuk ritel domestik yang melibatkan investor individu.

Selain itu, potensi zakat nasional mencapai 18–25 miliar dolar AS per tahun, meskipun realisasi faktual masih rendah di bawah lima persen. “Ada peluang besar untuk memperkuat pembiayaan sosial berbasis keagamaan,” tambah Putut.

Dalam menghadapi tantangan pengembangan pembiayaan berbasis iman, Putut menyoroti pentingnya peningkatan kesadaran publik, koordinasi antar pemangku kepentingan, serta membangun kepercayaan melalui transparansi dan akuntabilitas.

“Pembiayaan berbasis iman sangat bergantung pada kepercayaan masyarakat, baik terhadap lembaga pengelola dana maupun terhadap penggunaan dana itu sendiri. Seperti instrumen keuangan lainnya, kami belajar bahwa transparansi, akuntabilitas, dan komunikasi yang konsisten adalah kunci untuk mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan tersebut,” katanya.

Read Entire Article