Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memuji langkah Presiden Prabowo yang berani menerapkan Pasal 33 UUD dalam memimpin Indonesia. Pasal ini mengatur soal sistem perekonomian untuk kemakmuran rakyat.
Menurutnya, Prabowo merupakan Presiden yang berani menerapkan pasal tersebut.
"Kita punya Presiden Pak Prabowo Subianto, satu-satunya presiden yang berani menerapkan Pasal 33 (UUD)," kata Zulhas, sapaan Zulkifli Hasan, di Perayaan HUT ke-27 PAN dengan tema '27 PAN Pangan Terdepan' di The Dome, Senayan Park, Jakarta, Minggu (24/8).
Zulhas yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan mengatakan kebijakan Prabowo sejalan dengan semangat PAN. Di mana PAN selalu mengedepankan gotong royong, kebersamaan, dan pemberdayaan.
"Seiring sejalan dengan apa yang dicanangkan Bapak Presiden. Kita harus kembali kepada cita-cita Indonesia Merdeka, gotong royong, kebersamaan, ekonomi kekeluargaan Pasal 33 dan itulah yang PAN perjuangkan waktu Reformasi dan sekarang alhamdulillah mendapat dukungan penuh dari Bapak Presiden," ujar Zulhas.
Dia mengatakan, pemberdayaan yang bisa dilakukan dengan sejumlah cara seperti lewat bantuan pangan hingga bansos. Namun hal itu tidak bisa dilakukan terus menerus dan harus ada peningkatan.
"Pertama tentu pemberdayaan intinya tentu membantu masyarakat dengan bansos dengan bantuan pangan, itu oke, iya harus. Tapi kan harus meningkat nggak bisa dong terus-terusan. Kita harus melangkah lebih maju. Intinya adalah pemberdayaan. Pemberdayaan itu akan bisa kita kerjakan yang diminta oleh rakyat, pelaku UMKM, para petani, para pelaku KOPDES itu keberpihakan dan kemudahan, itu aja sebetulnya," jelasnya.
Zulhas kemudian menyinggung soal Danantara. Menurutnya, Danantara dicetuskan agar mewujudkan perekonomian negara yang kuat. Melalui Danantara, diharapkan perekonomian di Indonesia tak hanya dimonopoli oleh segelintir orang saja.
"Melalui Danantara nanti deviden dari Badan Usaha Milik Negara itu akan diambil Rp 200 triliun, masuk Ke Danantara. Danantara nanti akan bikin hilirisasi negara ke depan, seperti dulu kita membangun IPTN, kita membangun pabrik pupuk, Krakatau Steel," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli mengajak kadernya untuk berjuang mewujudkan cita-cita Prabowo. Apalagi, kata dia, sejumlah kader PAN mengisi posisi yang begitu strategis di Kabinet Merah Putih.
"Sekarang 28 tahun tidak ada kita bangun, kecuali jalan. Kedua pangan, tidak mungkin kita bisa berkembang, bisa melangkah lebih maju lagi tanpa berdaulat di bidang pangan, pangan dalam arti luas karbohidrat protein, pertanian," papar dia.
Dalam acara tersebut, Zulhas juga bicara soal isu lingkungan dan food waste juga menjadi perhatian PAN. Sebab, angka food waste di Indonesia tergolong memperhatikan.
"Lingkungan itu menjadi concern Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk ekonomi sirkuler dan juga yang paling mendapat perhatian serius itu mengenai food waste. Bayangin satu orang menurut penelitian, satu orang Indonesia itu rata-rata per tahun 180 kilo makanan sisanya. Apakah buah, apakah sayur, apakah nasi. Dirata-rata itu 180 kilo per tahun," ungkapnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Majelis Penasihat PAN Hatta Rajasa, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eko Hendro P...