
PERAYAAN Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia akan berlangsung berbeda dan lebih semarak. Presiden Prabowo Subianto mendorong agar peringatan tahun ini menjadi ajang inklusif yang melibatkan masyarakat luas, bukan sekadar seremoni kenegaraan.
Selain upacara pagi, rangkaian acara akan dilengkapi dengan karnaval malam serta penambahan kuota tamu undangan dari kalangan masyarakat untuk hadir langsung di Istana Merdeka.
"Presiden menginginkan sekitar 80% dari kuota hadir diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat merasakan langsung semangat Proklamasi," ujar Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Kompleks Istana Merdeka, Selasa (5/8).
Karnaval Malam dan Penambahan Kuota
Tahun ini, untuk pertama kalinya akan digelar karnaval malam di sekitar kawasan Istana. Presiden dijadwalkan melepas langsung peserta karnaval tersebut.
Sementara itu, antusiasme masyarakat tinggi. Kuota awal sebanyak 16.000 orang, terdiri dari 8.000 peserta untuk upacara pagi dan 8.000 untuk sesi sore, langsung terpenuhi. Panitia kini tengah mengevaluasi penambahan kuota sekitar 10% untuk masing-masing sesi.
"Kami tengah mempertimbangkan penambahan kuota agar lebih banyak masyarakat bisa ikut serta," kata Prasetyo.
Libur Tambahan Nasional
Karena peringatan HUT RI ke-80 jatuh pada hari Minggu, Presiden menetapkan Senin, 18 Agustus 2025, sebagai hari libur nasional tambahan. Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait penetapan ini ditargetkan segera diterbitkan.
Kehadiran Tokoh Nasional
Terkait undangan kepada presiden dan wakil presiden terdahulu, Prasetyo menyebut undangan resmi akan dikirim pekan ini. Namun, komunikasi informal sudah dijalin dengan sejumlah tokoh nasional.