
SETELAH enam tahun ditunggu, akhirnya Hollow Knight: Silksong resmi dirilis 4 September 2025. Kabar ini tentu menjadi momen penuh euforia bagi para penggemar. Namun, juga membawa konsekuensi besar bagi pengembang gim lain yang kebetulan merencanakan peluncuran di waktu yang sama.
Setidaknya ada 10 judul yang memutuskan menunda perilisan mereka. Daftar tersebut meliputi Demonschool, Aeterna Lucis, Little Witch in the Woods, CloverPit, Megabonk, Baby Steps, Faeland, Starbirds , dan Moros Protocol . Bahkan gim indie Stomp and the Sword of Miracles turut menunda peluncuran demo dan kampanye Kickstarter mereka karena takut tenggelam oleh gaung Silksong.
Dilema Menunda Tanggal Rilis
Menurut Adam Lieb, CEO platform pemasaran gim Gamesight, penentuan tanggal rilis adalah proses rumit yang dipengaruhi banyak faktor, mulai dari kesiapan produk, sertifikasi platform, musim diskon toko digital, hingga agenda pribadi tim pengembang. Karena itu, memundurkan jadwal bisa menimbulkan biaya besar.
“Setiap hari gim sudah siap tetapi tidak dirilis, berarti ada potensi pendapatan yang hilang,” ujar Lieb. Meski begitu, ia menilai tidak semua penundaan perlu dilakukan. Gim kecil dengan genre mirip justru bisa memanfaatkan momen setelah Silksong rilis, karena pemain masih mencari pengalaman serupa.
Sebagai contoh, ia menyinggung Splitgate yang sukses menarik perhatian pemain gim Halo saat diluncurkan berdekatan dengan pembaruan besar gim tersebut. Menurut Lieb, kasus seperti ini menunjukkan momentum dari gim besar bisa menjadi peluang, bukan sekadar ancaman.
Silksong Sebagai Fenomena Budaya
Namun, pandangan berbeda datang dari Nigel Lowrie, co-founder Devolver Digital. Ia menyebut Silksong sebagai “fenomena budaya” yang tidak bisa disepelekan. Gim ini bahkan mampu menjadi topik tren di media sosial meski tidak tampil dalam sebuah showcase.
Lowrie menekankan bahwa hype dan promosi Silksong sudah menjadi bagian dari pengalaman bermain itu sendiri. Karena alasan itu, Devolver memutuskan menunda rilis gim Baby Steps agar tetap mendapat sorotan. “Kami ingin memberi ruang bagi tim pengembang agar karyanya tidak hilang ditelan arus,” jelasnya.
GTA 6: Ancaman Lebih Besar
Walau Silksong menjadi sorotan tahun ini, para ahli menilai Grand Theft Auto VI membawa pengaruh yang lebih besar. Lowrie bahkan menyebut GTA 6 sebagai “gim AAAAA” yang berada di level berbeda, baik dari segi skala maupun pengaruh budaya.
Menurut Lieb, GTA 6 sering kali muncul dalam hampir semua diskusi mengenai jadwal perilisan gim, bahkan ketika topiknya membahas genre yang sama sekali berbeda. Besarnya nama GTA membuat banyak penerbit memilih menghindari periode peluncuran yang berdekatan.
Menyiasati Persaingan
Pada akhirnya, baik Lieb maupun Lowrie sepakat bahwa strategi menghadapi gim raksasa seperti Silksong atau GTA 6 sangat bergantung pada situasi. Ada kalanya gim kecil bisa memanfaatkan momentum untuk ikut mendapat perhatian, tetapi dalam banyak kasus, penundaan menjadi pilihan paling aman agar pengembang tetap memiliki ruang dan peluang di pasar. (IGN/Z-2)