Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, resmi bebas dari Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (1/8). Hasto mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto, yang juga disetujui oleh DPR RI.
Dalam kesempatan itu, Hasto menyatakan rasa syukur sekaligus menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo.
“Hari ini 1 Agustus 2025, saya mengucapkan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, pada tadi pagi ketika bangun pagi jam setengah 5 dalam tradisi untuk doa bersama, saya mendapatkan kabar terhadap keputusan dari Bapak Presiden Prabowo yang telah mengeluarkan amnesti salah satunya kepada saya, dan juga abolisi kepada Pak Tom Lembong,” kata Hasto saat ditemui di Rutan KPK, Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Jumat (1/8).
“Suatu keputusan yang kami tanggapi dengan penuh ungkapan rasa syukur dan kami mengucapkan terima kasih,” kata Hasto.
Ia menambahkan, keputusan amnesti itu sekaligus menjawab aspirasi yang selama ini ia sampaikan dalam pleidoi dan duplik di persidangan.
Tak lupa, dia mengucapkan terima kasih kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kami mengucapkan terima kasih, yang pertama kepada doa dan dukungan dari Ibu Megawati Soekarnoputri, beserta seluruh anggota dan kader PDI Perjuangan yang selama ini telah memberikan suatu spirit yang luar biasa," kata Hasto.
“Yang kedua, tentu saja kepada yang terhormat Bapak Presiden Prabowo atas keputusan yang memberikan amnesti tersebut yang artinya apa yang kami suarakan di dalam pleidoi, di dalam duplik tentang keadilan yang hakiki dijawab oleh beliau,” ucap Hasto.
“Dengan menggunakan hak prerogatif dari Bapak Presiden yang juga sudah mendapatkan pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,” lanjutnya.
Tak hanya kepada Prabowo, Hasto juga menyampaikan penghargaan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, seluruh kader partai, pimpinan DPR, dan Menteri Hukum.
“Selama menjadi tahanan di KPK, yang sejak awal saya katakan saya masuk dengan kepala tegak dan akan keluar juga dengan kepala tegak tetapi ternyata saya lebih merunduk. Karena saya begitu banyak belajar tentang kehidupan di sini,” kata Hasto.
“Saya telah mengambil keputusan untuk mengambil kuliah hukum agar nanti bisa lebih efektif di dalam menyuarakan bagaimana PDI Perjuangan juga menjadi partai yang benar-benar memperhatikan aspek penegakan hukum berdasarkan due process of law, mendukung supremasi hukum dan mencegah anti korupsi,” tandasnya.