Hasil Autopsi 'Polisi NTB Dibunuh Atasan': Luka-luka, Tulang Lidah Patah Dicekik

1 month ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Instagram/@dtn439nusantaraBrigadir Polisi Muhammad Nurhadi dari Polda NTB dibunuh dua atasannya, April 2025. Foto: Instagram/@dtn439nusantara

Polisi yang bertugas di Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB), Brigadir Muhammad Nurhadi, diduga dibunuh dua perwira polisi atasannya, Kompol I Made Yogi Putusan Utama dan Ipda Aris Candra.

Pembunuhan itu terjadi pada 16 April 2025. Yogi merupakan Kasat Reskrim Polresta Mataram yang dimutasi menjadi Kasubbid Paminal Propam Polda NTB saat kasus ini mencuat.

Pada 1 Mei 20215, Polda NTB melakukan ekshumasi-autopsi jasad Nurhadi.

Pada 7 Juli 2025, Polda NTB mengungkapkan hasil ekshumasi-autopsi jenazah Nurhadi, yakni luka lecet-gerus, luka memar, dan robek.

"Luka-luka itu ditemukan pada kepala, tengkuk, punggung, dan kaki kiri korban. Untuk luka memar atau resapan darah ditemukan pada bagian depan dan belakang kepala korban," kata ahli forensik dari Universitas Mataram, Arfi Syamsun, dalam konpers bersama Polda NTB, dikutip dari Antara, Senin (7/7).

Patah Tulang Lidah

 Dhimas B.P./ANTARAAhli forensik dari Universitas Mataram, Dr. dr. Arfi Syamsun. Foto: Dhimas B.P./ANTARA

Arfi pun mengungkapkan bahwa Nurhadi mengalami "patah tulang lidah". Tulang yang berhubungan langsung dengan lidah adalah tulang hyoid.

"Kalau tulang lidah yang mengalami patah, maka lebih dari 80 persen penyebabnya karena pencekikan atau penekanan pada area leher," ujar Arfi.

Belum Meninggal Saat di Kolam

Pembunuhan ini ada hubungannya dengan kolam renang: Kompol Yogi dan Ipda Aris—atasan Nurhadi—menjadi orang yang pertama kali melaporkan Nurhadi meninggal.

Hanya saja, yang mereka laporkan adalah bahwa Nurhadi meninggal karena tenggelam. Keluarga Nurhadi curiga terhadap laporan tersebut lantaran ada luka lebam di wajah dan tubuh Nurhadi.

Apa temuan tim forensik?

"Ada cairan dari luar yang masuk ke tubuh korban. Hal itu dipastikan dari pemeriksaan sumsum tulang, otak, paru-paru, dan ginjal," kata Arfi.

Ahli forensik kemudian menyimpulkan bahwa cairan itu merupakan air yang berasal dari kolam tempat penginapan.

Kondisi tersebut menguatkan analisis tim forensik bahwa Nurhadi belum meninggal saat berada di kolam, melainkan dalam keadaan pingsan.

Hal yang membuat korban pingsan dengan posisi patah tulang lidah itu diduga akibat pencekikan.

"Jadi, tidak bisa dipisahkan pencekikan dengan patah tulang lidah. Kejadian itu kegiatan yang berkesinambungan," kata Arfi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, menjelaskan bahwa dugaan penganiayaan korban itu terjadi dalam rentang waktu pukul 20.00 hingga 21.00 Wita.

Motif Pembunuhan

 Dhimas B.P./ANTARADirreskrimum Polda NTB Kombes Pol. Syarif Hidayat. Foto: Dhimas B.P./ANTARA

Polda NTB telah menetapkan Kompol Yogi dan Ipda Aris sebagai tersangka pelanggar Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan (luka ringan hingga tewas), dan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian mengakibatkan orang meninggal. Ancamannya 7 tahun penjara.

Syarif mengatakan motif pembunuhan itu adalah kekesalan akibat Nurhadi merayu perempuan di kolam renang tersebut—perempuan ini turut ditetapkan sebagai tersangka.

Diberikan Narkoba

Syarif menuturkan bahwa salah seorang dari tiga tersangka—Syarif tidak menyebutkan inisialnya—memberikan narkoba untuk dikonsumsi Nurhadi. Ini terungkap dari tubuh Nurhadi yang mengandung zat psikotropika.

"Posisinya di dalam kolam, berendam. Di situ ada peristiwa almarhum merayu dan mendekati rekan alias tersangka (M). Dan itu dibenarkan oleh saksi di TKP," ujarnya.

Semua Tersangka Bohong

Syarif mengatakan dalam penanganan kasus ini pihaknya telah memeriksa 18 saksi dan ahli yang punya kemampuan di bidang poligraf, Laboratorium Forensik Bali, dan pidana.

Selain itu, penyidik juga memeriksa para tersangka dengan menggunakan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan.

"Masing-masing tersangka dilakukan pemeriksaan analisis di suatu tempat yang tenang. Secara umum hasilnya ada indikasi berbohong terkait dengan peristiwa yang terjadi," ucap dia.

 Dok. Polda NTBDirreskrimum Polda NTB, Kombes Pol. Syarif Hidayat, SIK (tengah), memberikan keterangan terkait kasus kematian Brigadir Muhammad Nurhadi. Foto: Dok. Polda NTB
Read Entire Article