Harga minyak mentah dunia diprediksi terus melemah hingga akhir tahun 2025, diperdagangkan di kisaran USD 60 per barel akibat potensi kenaikan pasokan yang signifikan.
Dikutip dari Bloomberg, Minggu (7/9), para investor bertaruh minyak mentah Brent jatuh di bawah USD 60 per barel tahun ini dalam beberapa hari terakhir. Mereka tengah melindungi diri dari risiko kenaikan produksi besar lainnya dari OPEC dan sekutunya (OPEC+).
Harga minyak yang turun di bawah USD 60 per barel akan menjadi kemenangan besar bagi Presiden Donald Trump, yang telah berulang kali mencoba menekan harga. Perang dagangnya juga membebani harga dengan ancaman akan mengurangi konsumsi energi.
Pada perdagangan Kamis (4/9), terjadi lonjakan aktivitas pada opsi put USD 55 dan USD 60 pada Desember, dengan total open interest pada kedua opsi melonjak hingga setara dengan 120 juta barel minyak mentah.
Volume perdagangan untuk opsi put USD 55 merupakan yang tertinggi sejak awal April, ketika OPEC mengejutkan pasar dengan peningkatan pasokan tiga kali lipat dari yang dijadwalkan. Minyak mentah Brent saat ini diperdagangkan mendekati USD 65 per barel.
Aktivitas ini menandakan semakin kuatnya keyakinan investor bahwa Brent akan menembus level psikologis kunci USD 60 per barel pada akhir tahun, ketika banyak analis dan pedagang memperkirakan akan terjadi kelebihan pasokan minyak mentah global.
Adapun minyak mentah telah terkunci dalam kisaran harga yang ketat sejak awal Agustus karena para investor mencoba menyesuaikan peningkatan produksi OPEC dengan pengetatan pasar AS dan potensi eskalasi sanksi terhadap Rusia.
Dalam beberapa hari terakhir, muncul tanda-tanda peningkatan produksi besar lainnya mungkin akan segera terjadi. Bloomberg melaporkan bahwa pemimpin OPEC+, Arab Saudi, ingin kelompok tersebut mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi minyak lebih cepat dari jadwal guna membantu merebut kembali pangsa pasar.
Para investor pun kini memperkirakan peluang 77 persen OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan produksi lebih cepat dari jadwal, menurut CME FedWatch Tool.
Harga opsi put Desember senilai USD 60 kini mencapai USD 1,35 per put, dibandingkan dengan 59 sen tiga hari lalu, yang menunjukkan tingginya permintaan proteksi menjelang konferensi video aliansi yang dijadwalkan pada hari Minggu.
Harga opsi minyak secara umum telah berubah menjadi lebih pesimistis seiring berakhirnya musim berkendara pada musim panas, dengan opsi put mendapatkan premi terbesar di atas call yang bullish sejak awal Agustus.