
SEORANG hakim federal di Amerika Serikat sementara waktu menghentikan upaya pemerintah mendeportasi Kilmar Abrego Garcia. Garcia merupakan imigran asal El Salvador, yang saat ini menghadapi dakwaan perdagangan manusia.
Deportasi Dipertanyakan
Hakim Distrik Paula Xinis menyatakan pemerintah dilarang memulangkan Abrego Garcia ke negara lain, termasuk Uganda, sampai pengadilan menggelar sidang lanjutan. Ia menilai pemerintah gagal membuktikan Garcia akan aman jika dipindahkan ke Uganda, negara yang sama sekali tidak memiliki kaitan dengan dirinya.
“Tidak bisa memaksa seseorang melepaskan hak konstitusionalnya hanya dengan ancaman deportasi ke negara asing,” ujar Xinis.
Latar Belakang Kasus
Kasus Garcia mencuat sejak Maret lalu ketika ia salah dideportasi ke El Salvador. Padahal ada perintah pengadilan yang melarang hal itu. Ia bahkan sempat ditahan di penjara berkeamanan tinggi Cecot sebelum akhirnya pemerintah AS mengakui kesalahan administratif dan membawanya kembali.
Setelah kembali ke AS, Garcia didakwa dalam kasus penyelundupan manusia namun menyatakan tidak bersalah. Ia sebelumnya menolak tawaran jaksa untuk mengaku bersalah dengan imbalan deportasi ke Kosta Rika.
Pengacaranya menuduh pemerintah mencoba memaksa kliennya mengaku. Pengakuan dengan ancaman pengiriman “setengah dunia jauhnya” ke Uganda.
Penahanan Terbaru
Pada Senin (25/8), petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) menahan Garcia saat ia datang ke pertemuan wajib di kantor imigrasi Baltimore. Ia kemudian dipindahkan ke pusat penahanan di Virginia.
Sebelum masuk gedung, Garcia sempat menyapa para pendukung yang berkumpul. “Hari ini saya bisa berkata dengan bangga, saya bebas dan telah kembali ke keluarga saya,” ucapnya. Namun tak lama setelah itu, ia kembali ditahan.
Tekanan Politik
Pemerintahan Trump menegaskan akan mendeportasi Garcia, menuduhnya terlibat perdagangan manusia dan kekerasan domestik. Bahkan akun resmi Gedung Putih di X mengunggah gambar dirinya dengan label “MS-13”.
Sementara itu, Uganda pekan lalu mengonfirmasi adanya kesepakatan sementara dengan AS terkait penerimaan imigran dari negara ketiga. Namun pemerintah Uganda menegaskan hanya akan menerima warga dari negara Afrika, bukan individu dengan catatan kriminal.
Proses Hukum Berlanjut
Untuk sementara, dua perintah pengadilan masih melarang pemerintah AS mendeportasi Garcia hingga batas waktu Rabu sore, atau sampai ada perpanjangan baru dari hakim.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena menyingkap praktik deportasi AS ke negara ketiga. Di samping dugaan pelanggaran hak konstitusional seorang terdakwa imigrasi. (CNN/Z-2)