
Gereja Katolik Keluarga Kudus di Gaza, satu-satunya gereja Katolik di wilayah itu telah berkali-kali menjadi target serangan Israel di tanah Palestina tersebut. Tercatat usai peristiwa serangan 7 Oktober 2023, puluhan korban sipil telah berjatuhan di gereja ataupun area sekitarnya akibat serangan Israel.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Alistair Dutton, sejak perang pecah di Oktober 2023, gereja itu telah menjadi lokasi pengungsian serta serangan yang mengincar warga Gaza.
Tercatat peristiwa pertama terjadi diketahui pada 16 Desember 2023. Kala itu dua perempuan Kristen Palestina, Nahida Anton dan putrinya Samar Anton, tewas ditembak oleh penembak jitu Israel saat berada di area kompleks gereja.
Mengutip dari keterangan resmi Patriarkat Latin Yerusalem, keduanya saat itu sedang berusaha menuju kamar mandi di dalam area perlindungan. Mereka dituding Israel terlibat dengan Hamas, tetapi pihak gereja menegaskan bahwa tidak ada aktivitas militan di dalam kompleks tersebut.
Insiden kedua terjadi pada 7 Juli 2024. Bukan secara langsung ditujukan ke bangunan gereja, namun serangan Israel ini menyasar kompleks sekolah gereja itu. Mengutip Cruxnow, 9 Juli 2024, sebanyak 16 orang tewas, termasuk pekerja lembaga PBB untuk Palestina--UNRWA--yang turut terluka dan 75 orang yang berlindung di sana.

Terkini, pada Kamis, 17 Juli 2025, sedikitnya tiga warga sipil tewas, semuanya lansia, dan lebih dari sepuluh lainnya luka-luka. Mengutip laporan dari Vatican News dan Reuters, romo Gabriel Romanelli, termasuk di antara yang terluka dalam serangan tersebut--sosok yang sering dihubungi mendiang Paus Fransiskus untuk kabar soal Palestina.
Militer Israel mengakui adanya serangan, namun menyebutnya sebagai akibat dari 'tembakan nyasar' saat melakukan operasi militer di sekitar wilayah tersebut.
Selain insiden-insiden itu, sebenarnya banyak serangan Israel lainnya yang menyasar Gereja Keluarga Kudus Gaza. Bahkan ada suatu ketika sebuah roket yang tak meledak mendarat di halaman gereja itu.