Jakarta (ANTARA) - Penyakit Alzheimer dan demensia merupakan kondisi yang menimbulkan beban emosional, sosial dan finansial yang berat baik bagi penderita maupun keluarga.
Dikutip dari Eatingwell, Jumat, penurunan daya ingat pada lansia sering kali disebabkan oleh beberapa faktor sehingga pengobatan yang efektif idealnya mengatasi beberapa target sekaligus.
Meskipun pengobatan terbaru menunjukkan hasil yang menjanjikan pada penyakit alzheimer tahap awal namun pencegahan sebaiknya juga dapat dilakukan.
Sebuah studi Finger yang dilakukan di Finlandia menunjukkan gabungan perubahan gaya hidup sehat mampu meningkatkan daya ingat dan daya pikir lansia yang berisiko terkena demensia.
Penelitian dilakukan dengan merekrut subjek lansia usia 60-79 tahun yang tidak memiliki masalah memori tetapi berisiko lebih tinggi terkena demensia.
Baca juga: Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko demensia
Peserta dibagi dalam dua kelompok yang berfokus pada peningkatan kesehatan otak melalui kegiatan fisik, kegiatan kognitif, pola makan sehat, keterlibatan sosial dan pemantauan kesehatan jantung, perbedaan antara dua kelompok adalah pada acara pelaksanaan program.
Kelompok pertama menerima dukungan tambahan dari para profesional terlatih dan bekerja sama erat dengan tim sebaya yang terdiri atas 10-15 orang untuk motivasi dan akuntabilitas dan menghadiri 38 pertemuan tim selama dua tahun yang dipimpin spesialis.
Kelompok itu juga berpartisipasi dalam latihan fisik selama 30-35 menit hingga empat kali seminggu, latihan kekuatan dan fleksibilitas dua kali seminggu, latihan kognitif berbasis komputer selama seminggu selama 30 menit dan terlibat aktivitas sosial.
Kemudian juga mengonsumsi sayuran berdaun hijau, beri, kacang-kacangan, minyak zaitun, ikan dan membatasi gula dan lemak tidak sehat serta pemantauan kesehatan selama enam bulan.
Sementara kelompok kedua adalah kelompok yang dipandu sendiri dan mandiri namun memiliki akses ke sumber daya tentang perubahan gaya hidup sehat, kiat olahraga dan kesehatan otak dan dukungan tim sebaya dan navigator selamat dua tahun serta memeriksakan kesehatan setahun sekali.
Baca juga: Empat zat gizi yang dapat membantu menurunkan risiko demensia
Hasilnya, kedua kelompok menunjukkan peningkatan fungsi otak secara keseluruhan seiring waktu yang diukur berdasarkan skor kognitif global.
Peneliti juga menemukan pada kelompok pertama, perencanaan, pemecahan masalah dan multitasking lebih meningkat.
Kemudian dalam kecepatan pemrosesan, kelompok pertama menunjukkan peningkatan sedikit lebih besar namun tidak terlalu signifikan.
Serta dalam hal mengingat peristiwa tertentu, kedua kelompok meningkat secara hampir sama tanpa perbedaan yang berarti.
Studi ini menyoroti pentingnya perubahan gaya hidup dalam mendukung kesehatan otak dan mengurangi risiko penurunan daya ingat.
Studi ini menunjukkan bahwa menggabungkan olahraga teratur, pola makan yang menyehatkan otak, stimulasi mental, dan keterlibatan sosial dapat memberikan dampak yang nyata, terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi terkena demensia.
Baca juga: Dokter sebut "sleep hygiene" bantu cegah alzheimer pada lansia
Baca juga: Studi ungkap hipertensi memengaruhi risiko seseorang terkena demensia
Baca juga: Beda antara masalah ingatan akibat penuaan dan demensia
Penerjemah: Sinta Ambarwati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.