INFO NASIONAL — Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial RI, Fatma Saifullah Yusuf, menegaskan bahwa Taman Anak Sejahtera (TAS) harus menjadi ruang ramah anak yang aman, bersih, dan penuh kasih sayang. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri peresmian TAS Harapan Ibu yang bertepatan dengan puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Kantor Kemensos, Jakarta, Senin, 28 Juli 2025 lalu.
Fatma menjelaskan bahwa TAS Harapan Ibu merupakan fasilitas penitipan anak di lingkungan Kementerian Sosial yang dirancang apik dan nyaman, terutama bagi anak-anak dari para pegawai Kemensos. Di dalamnya tersedia pengasuh profesional yang memiliki kepedulian dan empati tinggi terhadap anak-anak balita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Taman Anak Sejahtera yang kita resmikan hari ini sejatinya adalah tempat penitipan anak yang didesain penuh kasih. Anak-anak bisa bermain, belajar, dan beristirahat dengan nyaman, sementara para orang tuanya dapat bekerja dengan tenang dan fokus,” ujar Fatma yang didampingi Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Agung Suhartoyo.
Dalam kesempatan itu, Fatma turut mengungkapkan bahwa kehadiran kembali TAS merupakan bentuk respons atas aspirasi langsung dari para pegawai. Ia menceritakan bahwa ide menghidupkan kembali TAS bermula dari pesan langsung seorang karyawan yang kesulitan mendapatkan pengasuh untuk bayinya setelah pandemi COVID-19.
“Saya mendapatkan DM dari seorang karyawan yang mengeluh sulitnya mencari pembantu untuk anaknya. Dia berharap TAS dihidupkan kembali agar bisa tetap menyusui bayinya saat jam istirahat. Alhamdulillah TAS kini hadir kembali. Saya berterima kasih kepada Reshsos Anak atas perhatian dan kerjasamanya,” kata Fatma.
TAS Harapan Ibu saat ini menampung 26 balita, lengkap dengan berbagai alat permainan edukatif seperti boneka, mobil-mobilan, masak-masakan, serta buku bacaan anak. Tersedia pula dua kamar tidur dan ruang laktasi. Layanan penitipan ini dibuka setiap Senin–Jumat mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB.
Fatma mengingatkan bahwa pemenuhan hak anak bukan hanya tanggung jawab orang tua, melainkan tanggung jawab bersama keluarga, masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah. Ia juga menitipkan pesan khusus kepada seluruh pengelola TAS.
“Meskipun layanan ini tidak berbayar, saya titipkan 26 anak kita ini kepada pengelola TAS. Rawatlah mereka dengan kasih sayang dan tanggung jawab penuh. Dari tangan-tangan kita inilah, kelak masa depan bangsa ini dibentuk,” ujar Fatma yang turut didampingi Penasihat II DWP Intan Agus Jabo dan Ketua DWP Kemensos Veronika Robben Rico.
Saat ini, tercatat ada 252 Taman Anak Sejahtera di bawah naungan Kementerian Sosial yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Sebanyak 125 di antaranya telah terakreditasi, menunjukkan komitmen Kemensos dalam menjamin kualitas pengasuhan dan pendidikan anak-anak sejak usia dini.(*)