Eks Dirut ASDP Bantah Saksi soal Direksi Diminta Patungan untuk Beli Emas

3 weeks ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Sidang kasus dugaan korupsi kerja sama usaha dan akuisisi kapal antara ASDP dengan PT Jembatan Nusantara di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (24/7/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparanSidang kasus dugaan korupsi kerja sama usaha dan akuisisi kapal antara ASDP dengan PT Jembatan Nusantara di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (24/7/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Mantan Direktur Utama PT ASDP, Ira Puspadewi, membantah keterangan saksi yang menyebut ada permintaan untuk jajaran direksi patungan sebesar Rp 50 hingga Rp 100 juta per orang.

Hal itu disampaikan Ira melalui pengacaranya, Soesilo Wibowo, menanggapi keterangan saksi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (24/7).

"Fakta yang ada, tidak ada pengumpulan uang sampai Rp 50 juta per orang. Setahu saya seperti itu," kata Soesilo Wibowo.

Ada pun dalam persidangan, saksi menyebut bahwa uang itu disebut akan dibelikan emas yang akan diberikan kepada pejabat di Kementerian BUMN. Soesilo pun meluruskan keterangan tersebut.

"Itu bukan bagian dari gratifikasi atau penyuapan, saya kira karena waktu itu empati saja kepada orang yang waktu itu sakit. Beliau (pejabat deputi BUMN) itu sudah meninggal. Waktu itu dia sakit sangat berat saya kira," ujar Soesilo.

"Tidak ada take and give dengan pemberian itu dapat empati apa itu tidak ada. Itu murni," tambahnya.

Dia pun menyatakan bahwa hal tersebut sama sekali tak ada kaitan dengan proses akuisisi yang dilakukan PT ASDP dengan PT Jembatan Nusantara sebagaimana dakwaan.

“Itu tidak ada sama sekali. Itu berkaitan dengan kemanusiaan saja, Tidak ada kaitan sama sekali dengan [KSU yang dituduhkan],” tegasnya.

Pihak kuasa hukum pun membantah pernyataan saksi yang menilai kerja sama usaha yang dilakukan ASDP dengan PT Jembatan Nusantara berisiko.

Keterangan Saksi

Adapun saksi yang memberikan keterangan dalam persidangan adalah eks Direktur SDM ASDP, Wing Antariksa. Dia menyinggung soal dugaan permintaan patungan uang.

"Seingat saya itu di awal periode Ibu Ira sebagai Direktur Utama. Sempat ada diskusi bahwa yang bersangkutan ingin menyampaikan terima kasih kepada kementerian BUMN karena telah diangkat di PT ASDP," ujar Wing.

"Kemudian ucapan terima kasihnya akan diberupakan apa?" tanya jaksa.

"Saat itu yang bersangkutan menyampaikan akan memberikan emas," jelas Wing.

Jaksa lalu menggali lebih jauh mengenai hal tersebut. Wing memaparkan, tiap direksi di ASDP diminta patungan sebesar Rp 50 hingga 100 juta.

Terdakwa kasus dugaan korupsi di PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi menjalani sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/7/2025). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTOTerdakwa kasus dugaan korupsi di PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi menjalani sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/7/2025). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

"Jadi kami diminta mengumpulkan uang. Seingat saya jumlahnya Rp 50 sampai dengan Rp 100 juta untuk dibelikan emas," ungkap Wing.

Namun, Wing tak mengetahui pasti siapa sosok pejabat BUMN yang akan diberikan emas itu. Dia hanya menjelaskan, timbul masalah baru saat emas telah diberikan.

Wing membeberkan, jajaran direksi sempat dikumpulkan di sebuah hotel di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Dirut menyampaikan bahwa laporan dari Kementerian BUMN terendus ada pemberian emas oleh ASDP kepada Kementerian BUMN. Dan Kementerian BUMN meminta kepada, menurut pengakuan Bu Ira, itu untuk bisa merapikan," jelas Wing.

"Kemudian yang saya ingat juga Ibu Dirut menyatakan bahwa sebenarnya beliau ingin menyelamatkan seluruh direksi karena yang bersangkutan sesungguhnya tidak ikutan menyetor juga. Dan di situ juga sempat ada perdebatan karena saya merasa bahwa kami semua terkecoh karena beliau yang menginisiasi tapi tidak memasang badan untuk bertanggung jawab," tambah dia.

Kasus ini terkait proses akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh ASDP. Dalam persidangan, Jaksa KPK mendakwa ada dugaan korupsi Rp 1,2 triliun.

Menurut pihak pengacara, Wing selaku saksi tidak mengetahui bahwa laba kotor PT Jembatan 2018 lebih bagus dari PT ASDP. Pun tidak mengetahui soal bahwa kerja sama usaha (KSU) itu dibiayai sendiri oleh PT Jembatan Nusantara yang kemudian biaya itu akan di-reimburse ke PT ASDP.

Pembayaran ASDP kepada PT Jembatan Nusantara itu disebut pengacara bersumber dari uang penjualan tiket yang ada di rekening bersama atau rekening escrow.

“Tidak ada uang yang dikeluarkan dari kantong PT ASDP,” ujar Gunadi Wibaksono, anggota tim pembela mantan direktur PT ASDP.

“Saksi juga tidak tahu bahwa setelah KSU itu PT ASDP mendapatkan keuntungan,” imbuhnya

Read Entire Article